Jakarta – Kemenangan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat, di TPS yang tak jauh dari markas Front Pembela Islam (FPI) menjati topik yang ramai diperbincangkan sejak Rabu (15/2) kemarin. Bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut angkat bicara terkait kemenangan Ahok tersebut, yang dianggapnya sebagai hal biasa dan tak bisa begitu saja dikaitkan dengan lokasi TPS yang dekat dengan markas FPI.
“Ya bisalah (Ahok menang), ini tidak bisa dibikin begitu, karena pasti ada yang jadi nomor satu, nomor dua, nomor tiga. Tidak berpengaruh siapa yang tinggal disitu,” ungkap JK saat dijumpai di rumah disan Wapres, Jakarta Pusat, Rabu (15/2) malam.
JK juga mengungkapkan bahwa yang namanya demokrasi adalah ketika pemilik suara memilih sesuai dengan apa keyakinannya, yang tentunya dengan latar belakang berbeda-beda. Bisa dilatarbelakangi agama, ideologi, bahkan prestasi yang telah diraih.
Baca juga:
Ahok Raup 278 Suara di TPS Markas FPI, Agus Hanya Kumpulkan 38 Suara
Meski Sempat Disoraki Tiap Kali Namanya Dihitung, Ahok Tetap Menang di TPS Markas FPI
“Pertimbangan orang kan tidak cuma satu. Tidak cuma dari visi dan misi, tapi ada juga nilai kebersamaannya. Kita tidak bisa menebak-nebak orang ini memilih karena apa, namun yang jelas mereka memilih apa yang mereka percayai,” ujar politikus dari Partai Golkar tersebut. (Bimbim – www.harianindo.com)