Batam – Pelarangan untuk operasional transportasi online oleh Pemerintah Kota Batam menerima tanggapan negatif dari warga Batam, Kepulauan Riau.
Lewat sebuah petisi online, warga pun meminta pemerintah membatalkan larangan tersebut. Hal tersebut dikarenakan faktor kebutuhan masyarakat terhadap transportasi yang nyaman dan layak bagi masyarakat.
“Transportasi umum masih menjadi masalah di kota ini sampai pada beberapa tahun belakangan muncul transportasi online yang mulai dilirik oleh masyarakat Kota Batam. Angkutan-angkutan umum (terutama mobil-mobil angkot dan bis) yang ada di kota ini banyak yang tidak layak beroperasi melihat kondisi fisiknya yang mungkin tidak akan lolos uji KIR saat ini,” tegas Rosa Lina, penggagas petisi tersebut, seperti dilansir dari situs change.org, Rabu (26/7/2017).
Menurutnya, selama ini Dinas Perhubungan Kota Batam belum berhasil untuk menyediakan layanan transportasi yang memadai bagi warga.
Kehadiran transportasi online yang lebih nyaman dan layak lantas menjadi pilihan bagi warga Batam. Warga juga lebih efektif dalam beraktivitas sehari-hari, apalagi transportasi online juga menyediakan layanan lain seperti pemesanan makanan dan pengiriman barang.
“Biaya yang terjangkau dan efektifitas yang mereka berikan menjadi faktor utama saya dan teman-teman kantor untuk lebih memilih transportasi online,” ungkap Rosa.
Rosa Lina pun menyatakan, dorongan agar pencabutan larangan tersebut segera dibuat karena faktor ekonomi.
Sebabnya, jumlah mitra pengemudi transportasi online di Batam diprediksi mencapai ribuan orang. Larangan tersebut dinilai sama saja dengan menutup akses mata pencaharian bagi ribuan orang tadi.
Baca juga: Jokowi Larang Anak Dibawah 13 Tahun Main Facebook
“Keputusan ini mesti segera dicabut agar tidak semakin merugikan banyak pihak termasuk kami sebaga warga Batam yang memang selama ini belum mendapatkan pelayanan transportasi yang sebaik transportasi online. Batam yang bercita-cita menjadi smart city harusnya semakin mendukung keberadaan transportasi online di Kota Batam sebagai kota transit yang tak pernah sepi ini,” ujar Rosa. (Yayan – www.harianindo.com)