Jakarta – Sebuah pamflet ajakan untuk taat membayar pajak yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) membuat heboh publik karena membawa-bawa nama Yesus di sana.

Pamflet Ajakan Membayar Pajak Membawa Nama Yesus

“Yesus Juga Bayar Pajak” demikian kata-kata yang tercatum di dalam pamflet tersebut.

Di sisi yang lain juga tertulis, “Yesus mengajar kita untuk memberikan apa yang menjadi hak negara, berupa pajak (Mat 22: 15-22)”.

Ada pula tulisan “Yesus juga memberi contoh sikap taat dalam membayar Bea Bait Allah (temple tax).

Di bagian tengahnya ada cuplikan ayat yang diambil dari Roma 13: 7a, yang berbunyi “Bayarlah kepada semua orang apa yang kamu harus bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai”
Terkait beredarnya pamflet ini, netizen lantas terbagi menjadi dua, ada yang pro maupun kontra.

“For me as Christian, its ok dude…,” komentar @danieIaditya

“Idenya bagus. Pemikiran positif saja sesuai topik mengenai pajak,” kata akun @kurniadishaklee

“Saya katholik dan tidak terpengaruh dengan statement ini. maksud dari admin mengingatkan kpada WP untuk taat pajak,” ujar akun @Bas_Eagles

“Tim sosialisasi #kawanPajak keren. Strategi mereka cerdas & eksekusinya rapi.ߑSemoga hasilnya sesuai yg ditargetkan,” kata @bony_ambon memberikan dukungan.

Namum ada pula netizen yang tidak setuju dengan cara yang dipakai oleh Ditjen Pajak.

“Maksudnya yg beragama kristiani kurang/gak bayar pajak? #djpgakkeren,” tanya @iyan_rv

“Mslhnya lu ga blajar ttg sensitifitas bragama, gw AJARIN lu, dunia ya dunia, akhirat ya akhirat, jgn bawa akhirat utk keuntungan dunia,” sindir @PathRpm

“target penerimaan negara masih jauh, jd bw2 agama. sm kyk pilkada,” tambah @Rapopoaja1
(samsul arifin – www.harianindo.com)