Home > Ragam Berita > Ekonomi > Sudah Ada Tol Laut Ternak, Harga Daging Sapi Masih Mahal

Sudah Ada Tol Laut Ternak, Harga Daging Sapi Masih Mahal

Jakarta – KM Camara Nusantara 1 merupakan kapal khusus ternak yang menghubungkan antar pulau (tol laut), dan bertujuan untuk menata ulang struktur pasar sapi nasional. Sayangnya kapal angkutan yang diluncurkan Presiden Jokowi pada tahun 2015 ini ternyata belum bisa membantu untuk menurunkan harga daging seperti yang diinginkan.

Sudah Ada Tol Laut Ternak, Harga Daging Sapi Masih Mahal

Jika diperhatikan, Kapal ini memiliki kapasitas angkut 500 ekor setiap pelayaran dan diharapkan mampu memperlancar angkutan ternak hidup dari wilayah sentra produksi di NTT untuk didistribusikan ke wilayah sentra konsumsi di DKI Jakarta, sehingga harga daging segar di ibu kota bisa turun di bawah Rp 100.000. Target Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri harga daging bisa Rp 80.000.

Bahkan pantauan di lapangan menyebutkan di pasar Cakung, Jakarta Timur misalnya, harga daging sapi masih berada di atas Rp 100.000/kg. Lebih tepatnya, Rp 120.000/kg.

Harga tersebut masih jauh dari target Jokowi di awal pelaksanaan program tol laut yakni harga daging sapi di Rp 80.000/kg.

Nurhamid selaku salah satu pedagang di Pasar Cakung menjelaskan bahwa harga daging sapi dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan sekitar Rp. 5000/ kilogram. Dari kenaikan tersebut tidak pernah terjadi penurunan, akibatnya selama bertahun tahun harga daging sapi menjadi tinggi.

Saat ditemui kemarin Selasa, dirinya mengungkapkan “Jadi setiap tahun itu daging sapi selalu naik, Rp 5000, 5000, 5000, sampai sekarang Rp 120.000,”

“Sudah lama, ada dua sampai tiga tahun lalu (harga daging sapi) di atas Rp 100.000,” kata dia.

(Ikhsan Djuhadnar – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

BI Tidak Akui Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran Sah

BI Tidak Akui Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran Sah

Jakarta – Pemilik Bitcoin sepertinya sulit untuk membelanjakan ‘uangnya’ di Indonesia karena pihak Bank Indonesia ...