Jakarta – Menurut catatan terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal akibat gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara barat (NTB), pada periode 29 Juli sampai 19 Agustus 2018, sudah mencapai 515 orang.

Korban Meninggal Akibat Gempa Lombok Mencapai 515 Orang

“Korban meninggal sampai hari ini 515, luka-luka 7.145 orang, pengungsi 431.416, dan rumah rusak 73.843,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018).

Korban dan kerusakan terbanyak terjadi saat gempa berkekuatan 7,0 SR pada 5 Agustus 2018 lalu, dimana sebanyak 479 korban meninggal dunia dan 71.992 rumah rusak berat.

“Korban meninggal, luka-luka, bukan disebabkan gempanya, tapi bangunannya yang tidak memenuhi standar (bangunan) tahan gempa,” jelas Sutopo.

Terkait kerugian material yang diderita, menurut perhitungan cepat BNPB mencapai Rp 7,7 triliun.

“BNPB memperkirakan kerugian dengan hitung cepat sampai hari ini Rp 7,7 triliun. (Kerugian) ini meliputi 5 sektor, (yaitu) sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial, dan lintas sektor,” kata Sutopo.

“Paling banyak sektor pemukiman hampir 65 persen (rusak). Saat ini berdasarkan hasil kerugian kita masih melakukan perhitungan berapa yang harus dikeluarkan untuk pemulihan. Perkiraan kebutuhannya sekitar Rp 7 triliun. Kalau ada yang rusak ya nanti kita hitung lagi,” pungkasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)