Home > Ragam Berita > Nasional > Risma Jelaskan Beberapa Faktor Permasalahan Anak Mabuk Lem

Risma Jelaskan Beberapa Faktor Permasalahan Anak Mabuk Lem

Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan treatment khusus kepada lima anak yang sebelumnya terjaring razia oleh Tim Odong-odong Satpol PP, karena kedapatan mabuk lem. Anak-anak tersebut diketahui berusia sekitar 15-16 tahun dan terjaring razia di Jalan Banyu Urip Surabaya pada Senin (19/11).

Risma Jelaskan Beberapa Faktor Permasalahan Anak Mabuk Lem

Setelah terjaring razia, petugas langsung membawa anak-anak tersebut ke Kantor Satpol PP Surabaya untuk dilakukan pembinaan. Selama di Kantor Satpol PP, mereka dilakukan pendataan dan pemeriksaan oleh tim petugas dari Dinas Kesehatan, beserta dokter psikolog.

Data menyebutkan, tiga dari lima anak di antaranya masih berstatus pelajar SMP dan dua anak merupakan putus sekolah. Risma pun langsung mendatangi dan alasan mereka melakukan tindakan tersebut.

“Kamu nyium gini (lem) itu buat apa? Kamu ndak kasihan sama orang tuamu,” kata Risma meskipun tidak mendapatkan jawaban apa-apa dari anak-anak tersebut.

Risma juga sempat mendatangkan pihak keluarga dan para guru. Hal itu dilakukan untuk mengetahui bagaimana riwayat permasalahan anak-anak tersebut. Di samping itu, bertujuan anak-anak tersebut jera.

“Kalau kalian ketangkap lagi, nanti akan ibu masukkan ke Liponsos (Keputih) biar merawat orang gila,” ujarnya.

Salah satu anak pun terlihat diajak Risma masuk ke dalam ruangan. Secara langsung, ia ingin memberikan arahan secara intensif agar anak tersebut tidak mengulangi perbuatannya.

Bahkan, ia pun meminta agar anak tersebut bersujud minta maaf kepada neneknya. “Ayo kamu minta maaf sama nenekmu, kasihan dia. Ayo sujud minta maaf, cium kakinya. Kalau kamu ndak mau, biar ibu yang cium kaki nenekmu,” kata Risma, yang kemudian dituruti sang anak

Risma mengungkapkan, fenomena ini terjadi di antaranya karena pengaruh dari faktor lingkungan, seperti eks lokalisasi. Bahkan dari hasil pemeriksaan psikolog, lima anak tersebut diketahui memang mempunyai masalah dengan keluarga.

Baca juga: MUI Minta Seluruh Umat Beragama Mengembangkan Hidup Damai

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menuturkan, biasanya permasalahan anak terjadi karena beberapa faktor. Seperti, pengaruh lingkungan, faktor pergaulan dan adanya masalah dengan pihak keluarga.

Menurut dia, untuk menyelesaikan masalah anak, juga harus diimbangi dengan menyelesaikan masalah keluarga. “Jadi kita nanti akan selesaikan masalah-masalah dengan para orang tuanya. Tadi saya juga sudah nitip ke (pihak) sekolah, agar dia bisa diterima kembali,” kata Risma. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Sekjen PAN Klarifikasi Pernyataan Amien Rais Soal Jewer Ketum Muhammadiyah

Sekjen PAN Klarifikasi Pernyataan Amien Rais Soal Jewer Ketum Muhammadiyah

Jakarta – Eddy Soeparno selaku Sekjen PAN akhirnya ikut merespon mengenai perkataan Amien Rais yang ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135