Home > Ragam Berita > Internasional > Pria Yang ‘Dibangkitkan’ Pendeta Lukau Pernah Dipakai Untuk ‘Mujizat’ Lainnya

Pria Yang ‘Dibangkitkan’ Pendeta Lukau Pernah Dipakai Untuk ‘Mujizat’ Lainnya

Johannesburg – Nama Pendeta Alph Lukau dari Afrika Selatan menjadi pusat perhatian belakangan ini setelah video aksinya ‘menghidupkan’ kembali orang mati tersebar luas di media sosial.

Pria Yang ‘Dibangkitkan’ Pendeta Lukau Pernah Dipakai Untuk ‘Mujizat’ Lainnya

Pendeta Alph Lukau kemudian mendapatkan banyak hujatan dari masyarakat setelah diketahui bahwa ia mempertontonkan mujizat palsu.

Dalam video yang beredar viral di internet, Pendeta Lukau menyentuh seorang pria berpakaian serba putih yang sedang terbaring di dalam peti mati. Tidak lama kemudian pria tersebut terbangun dan duduk.

Dikutip dari media lokal Eyewitness News, Rabu (27/2/2019), pria yang ‘dibangkitkan’ Pendeta Lukau diketahui bernama Brighton yang berasal dari Zimbabwe.

Sehari-hari Brighton (29) bekerja di sebuah perusahaan kayu bernama Vincent Amoretti PTY LTD di Pretoria, Afrika Selatan.

Menurut pihak Vincent Amoretti, Brighton terakhir kali datang ke kantor pada 19 Februari 2017 lalu setelah dirinya menghadiri pemakaman sepanjang akhir pekan, pada 16 dan 17 Februari.

Kepada rekannya, Brighton menjelaskan bahwa dirinya terlambat masuk kantor saat itu karena diminta oleh tetua di gerejanya untuk tinggal sehari lebih lama.

Saat memberikan keterangan di sebuah acara radio lokal 702 ‘Azania Mosaka’, seseorang bernama Vincent yang menyebut diri sebagai pemilik Vincent Amoretti PTY LTD dan atasan Brighton, menjelaskan bahwa ini bukan pertama kalinya Brighton terlibat aksi ‘mujizat’ yang digelar Pendeta Lukau.

Pria Yang ‘Dibangkitkan’ Pendeta Lukau Diduga Pernah Dipakai Untuk ‘Mujizat’ Lainnya

Menurut Vincent, Brighton pernah berpura-pura menjadi orang lumpuh yang kemudian disembuhkan oleh Pendeta Lukau.
Terkait kasus ini, Komisi CRL atau Komisi untuk Promosi dan Perlindungan Hak-hak Komunitas Budaya, Agama dan Linguistik, akan melakukan penyelidikan.

“Sebagai komisi, kami perlu menyelidiki hingga ke akar masalah ini. Jika kami tidak melakukan itu, orang-orang Afrika Selatan akan teperdaya dan kecerdasan mereka dihina,” ujar Wakil Ketua Komisi CRL, David Mosoma.
(samsularifin – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Prabowo : Indonesia Sedang Berdarah Bertahun-tahun

Prabowo : Indonesia Sedang Berdarah Bertahun-tahun

Jakarta – Calon presiden Prabowo Subianto mengibaratkan kebocoran anggaran yang ia sebut sebut terjadi di ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135