Jakarta – Permadi Arya alias Abu Janda ikut angkat bicara perihal pemisahan parkir untuk laki-laki dan perempuan yang diatur oleh Pemkot Depok, Jawa Barat. Menurutnya, aturan itu tidak senada dengan perlakuan masyarakat lainnya yang memanfaatkan syariat Islam yakni poligami bahkan nikah siri secara diam-diam.

Abu Janda kemudian menyatakan pikirannya bagaiamana sebenarnya nilai-nilai syariat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ada aturan yang menerapkan pemisahan antara perempuan dan laki-laki di ruang publik, namun di samping itu banyak juga pelegalan yang membuat masyarakat terlena, semisal berpoligami.

“Syariah logic be like. Ladies and man dipisah, tapi poligami legalisasi supaya man bisa seatap sama 4 ladies,” kata Abu Janda di akun Twitternya @permadiaktivis pada Selasa (09/07/2019).

“Selingkuh no. Kawin sirih 7 tahun diam-diam enggak bilang-bilang istri, oke,” katanya.

Ia juga menyenggol aturan haram yang diimplementasikan oleh pemerintah Aceh bagi para penyuka game online daring, PUBG. Siapapun yang ketahuan bermain PUBG akan dikenai hukum cambuk, sedangkan tidak ada hukum cambuk yang berlaku bagi para pencuri uang negara.

“Hukum cambuk buat gamer PUBG. Buat koruptor tidak perlu. Bir haram, duit dari saham dari perusahaan bir halal,” katanya lagi.

Untuk diketahui, Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat mulai mengimplementasiakn parkiran motor khusus bagi perempuan di lahan parkir yang ada.

Beberapa lahan parkir yang telah menerapkan kebijakan tersebut diantaranya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, parkiran Balai Kota Depok, dan beberapa pusat belanja.

“Berlakukan parkir khusus ladies atau wanita sudah berjalan di beberapa instansi pemerintah dan swasta pusat belanja di Depok, ” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Dadang Wahana, Senin (08/07/2019). (Hari-www.harianindo.com)