Jakarta – Video ceramah pengkhotbah Ustaz Abdul Somad yang dibuat tahun 2016, kembali menjadi perbincangan saat ini lagi.

Sebab, dalam video yang diunggah akun Fodamara TV tanggal 27 Januari 2016 di laman berbagai video YouTube tersebut, Abdul Somad mengungkapkan bahwa alkohol ada yang terbuat dari babi.

Klaim yang diperiksa:

Video yang diunggah Fodamara TV itu diberi judul Hukum Pakai Parfum Alkohol.

Dalam video berdurasi 2 menit 27 detik itu, Somad saat menjawab pertanyaan mengungkapkan bahwa alkohol ada dua jenis, satu dibuat dari buah dan satunya lagi dibuat dari babi untuk dipergunakan dalam parfum.

Selengkapnya pernyataan Somad dalam video itu adalah sebagai berikut:

Alkohol terbagi dua. Alkohol dari buah, kalau diperas anggur, dimasukkan ke dalam botol, ditutup selama seminggu, terjadi fermentasi, muncul barang baru di dalam, disebut dengan alkohol, dari anggur. Yang satu lagi dari babi.

Yang masuk ke dalam parfum itu apakah alkohol dari anggur atau dari babi? Alkohol dari babi. Alkohol nabati, bukan hewani. Alkohol hewani, dari babi.

Kenapa bukan dari anggur? Karena yang dari anggur itu mahal. Maka yang murah itu dari babi, karena babi anaknya banyak.

Kalau kambing, anaknya dua, kalau babi, anaknya tiga belas. Makanya 13 itu angka sial.

Berikut penjelasan yang dirangkum dari berbagai sumber yang diterbitkan Forum Anti Fitnah, Hasut dan Hoax yang buka suara terkait dengan peredaran video Abdul Somad:

Alkohol yang dipergunakan dalam parfum adalah etanol, yang aman untuk dipergunakan di kulit.

Etanol itu merupakan hasil fermentasi dari zat gula, karbohidrat atau starch yang banyak didapatkan pada tanaman, atau merupakan hasil sintesis dengan proses hidrasi langsung dari etilena atau alkana lain dari proses cracking dari minyak bumi yang didistilasi. Jadi tidak ada yang berasal dari babi.

Alkohol yang diklaim berasal dari binatang antara lain adalah mead yang dibuat dari madu. Namun, inipun sebenarnya adalah nabati, lantaran diproduksi dari nektar yang dikumpulkan oleh lebah menjadi madu, bukan berasal dari lebahnya secara langsung.

Lalu ada kumis, minuman beralkohol yang dibuat dari fermentasi susu kuda.

Pembuatan parfum sendiri ada proses yang dinamakan masceration/maceration, yaitu proses untuk menyarikan minyak parfum dari bunga, dengan cara mencampurkan bunga dengan lemak babi dan sapi yang sangat murni, dipanaskan mendekati titik cair, diaduk selama 24 jam sampai lemak menjadi harum.

Lemak lalu dibilas dengan alkohol, yang akan menyerap keharuman tadi dari lemak. Alkohol lalu didistilasi untuk mendapatkan sari murninya. Proses maceration yang menggunakan lemak babi ini yang kelihatannya salah ketika disampaikan.

Proses maceration itu sendiri hanyalah salah satu dari 4 cara untuk mengekstraksi wewangian dari bunga. Cara lainnya adalah “enfleurage” yang mirip maceration tapi tanpa memanaskan lemak, lalu distilasi menggunakan uap bertekanan.

Dan yang terakhir adalah melarutkan bagian bunga yang harum dalam pelarut seperti minyak bumi, yang nanti diuapkan, menyisakan residu lunak yang dikenakan alkohol dan didistilasi untuk mendapatkan sari murninya.

Dari empat cara tersebut, hanya cara yang menggunakan uap bertekanan yang tidak menggunakan alkohol. Sementara baik maceration maupun enfleurage keduanya menggunakan lemak dari binatang.

Alkohol dipergunakan sebagai pelarut parfum agar terjadi peningkatan volume pada parfum, dan dijual berdasarkan konsentrasi parfumnya, makin tinggi konsentrasinya makin bertahan lama harumnya, mulai dari Parfum yang bisa bertahan 8 jam, sampai dengan Eau Fraiche yang bertahan kurang dari 2 jam:

Parfum 20-30%

Eau de Parfum 15-20%

Eau de Toilette 5-15%

Eau de Cologne 2-4%

Eau Fraiche 1-3%

(Hr-www.harianindo.com)