Dibutuhkan Rp1,2 triliun untuk meluncurkan Proyek Normalisasi Ciliwung


Jakarta

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane mendapat tugas besar untuk menyelesaikan proyek Normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 16 kilometer (km). Untuk menyelesaikannya dibutuhkan anggaran sekitar Rp1,2 triliun.

Kepala BBWS Ciliwung Cisadane David Partonggo Oloan Marpaung menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk menyelesaikan proyek tersebut. BBWS PU sendiri mempunyai tanggung jawab untuk membangun tanggul di bantaran sungai, sedangkan pemerintah provinsi bertanggung jawab untuk pembebasan lahan.

Tapi tentu saja, misalnya besok gratis, kami juga belum siap membangunnya. Karena ternyata untuk membangun tanggul sepanjang 16 km ini mungkin (butuh sekitar) Rp 1,2 triliun,” kata David, dalam jumpa pers di Bendungan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/11/2025).

Sejalan dengan besarnya kebutuhan tersebut, pihaknya membagi prioritas pembangunan ke dalam beberapa paket pekerjaan. Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung ditargetkan selesai pada tahun 2029, meski bisa lebih cepat selesai pada tahun 2028.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Jaringan Sumber Daya Air Ferdinanto mengatakan, dalam lingkup PU proyek Normalisasi Ciliwung dibagi dalam enam paket pekerjaan.

Kemasan Pertama pembangunan di Kecamatan Pengadegan sepanjang 0,46 km, melalui kontrak satu tahun (SYC) pada tahun 2026 dengan anggaran sekitar Rp35 miliar.

Keduapembangunan tanggul di Kecamatan Kebon Baru, Bidara Cina, Cikoko, Cawang dan Rajawali sepanjang 2,83 km. Ketiga, ada pembangunan di Desa Rajawali, Pejaten Timur, Cililitan, Balekambang sepanjang 2,24 km.

KetigaProyek ini dibangun melalui Multi Years Contract (MYC) pada tahun 2026-2027, dengan akumulasi kebutuhan konstruksi kedua proyek tersebut mencapai sekitar Rp 400 miliar.

Keempatpembangunan di Kecamatan Manggarai, Kebon Manggis, Bukit Duri dan Kampung Melayu sepanjang 4,45 km. Proyek ini dibangun melalui Multi Years Contract (MYC) pada tahun 2027-2028.

Kelimapembangunan di Kecamatan Rajawali, Pejaten Timur, Cililitan dan Balekambang sepanjang 2,12 km. Proyek ini dibangun melalui Multi Years Contract (MYC) untuk tahun 2027-2029.

Keenampembangunan di Kecamatan Pejaten Timur, Tanjung Barat, Balekambang dan Gedong sepanjang 4,11 km. Proyek ini dibangun melalui Multi Years Contract (MYC) pada tahun 2028-2029.

“Kenapa kita lakukan skema seperti itu, karena tergantung pembebasan lahan. Seperti yang disampaikan tadi, kalau lahannya benar-benar kita bebaskan, belum tentu dengan uang itu masyarakat mau pindah. Karena banyak warga di bantaran sungai yang merasa sudah tinggal di sana,” kata Ferdianto.

Saksikan juga video ‘Solusi Pramono Atasi Banjir: Normalisasi Ciliwung – Parit Dikeruk’:

(Gambas: video 20 detik)

(sst/hns)

Source link