Jakarta – Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta Dadang Solihin sempat terpancing emosi saat menggelar sebuah diskusi di Taman Ismail Marzuki (TIM).

“Saya di sana menjelaskan tentang revitalisasi TIM. Nah, jadi pada dasarnya mereka merasa tidak ditanya dulu waktu pembangunan. Ya seniman kan kayak gitu kan,” ujar Dadang saat dihubungi, Minggu (24/11/2019).

Menurutnya, saat dirinya sedang memaparkan terkait revitalisasi TIM, sejumlah seniman sering memotong pembicaraannya. Hingga Dadang terpancing emosi dan melontarkan pertanyaan apakah masih ingin menlanjutkan diskusi tersebut.

“Ya biasa, namanya seniman, saya baru bicara sedikit, celetuk, saya baru bicara sedikit, celetuk, gitu aja,” tutur Dadang.

“(Saya bilang) ‘ini mau diterusin nggak, ini mau diterusin nggak’. Terus ada yang bilang, ‘kok malah gini, bubar aja’. Terus saya bilang, ‘ya jangan bubar dong. Yuk kita rangkul-rangkulan ajalah’, saya godain gitu,” sambungnya.

Diketahui, seniman se-Jakarta tidak menerima adanya revitalisasi TIM lantaran dalam prosesnya tidak mengikutcampurkan mereka. Beberapa hal yang mencuat ke masyarakat dan tidak diterima oleh para seniman adalah perihal pembangunan hotel.

Dadang membenarkan bahwa yang menjadi permasalahan saat ini berkenaan dengan pembangunan hotel. Namun, dia tidak ingin memberikan komentar secara rinci.

“He’eh (iya). Nanti saya kirim videonya, TIM itu masa depannya akan seperti apa. Saya dapat videonya dari Jakpro (PT Jakarta Propertindo),” sambung Dadang. (Hr-www.harianindo.com)