Aksi Demo di Turki

Aksi Demo di Turki

Ankara – Para demonstran yang melakukan aksi anti pemerintahan terus bergulir di Turki. Bahkan sejak 31 Mei lalu, demonstran anti pemerintahan ini telah melakukan aksinya di sepanjang Istanbul, Ankara, Izmir, Mugla, Antalya dan beberapa kota lainnya. Dalam aksinya tersebut mereka memprotes langkah yang diambil oleh PM Erdogan. Mereka takut nantinya Turki akan menjadi sebuah Negara Islam.

Bahkan sempat beberapa aksi yang dilakukan mendapatkan perlawanan kekerasan dari para penegak hukum setempat. Hal ini tidak lain dikarenakan pemerintah Turki ingin para demonstran menghentikan aksinya.

Terkait dengan tindakan kekerasan yang dilakukan aparat polisi, Bulent Arinc selaku Wakil Perdana Menteri (PM), atas nama pemerintahan meminta maaf atas penggunaan kekerasan terhadap aksi yang dilakukan oleh para demonstran.

Dalam konferensi pers yang bertempat di Angkara pada Selasa, 4 Juni kemarin, Arinc mengungkapkan bahwa tindakan kekerasan yang berlebihan untuk mrnghentikan massa adalah sebuah tindakan yang berlebihan. Oleh karena itu bagi warga yang terkena ketidakadilan tersebut, Arinc meminta maaf.

Seperti yang dilansir dalam AFP, Rabu (5/6/2013), Arinc menuturkan bahwa pemerintah memang tidak dapat menghiraukan kepentingan rakyat. Karena pada dasarnya demokrasi selalu berdampingan dengan oposisi. Namun pemerintah juga menginginkan agar para demonstran segera menghentikan aksinya.

Karena berdasarkan pengamatan dari Arinc, dalam aksi protesnya tersebut ada beberapa orang yang tidak berkepentingan menunggangi demo yang selama ini dilakukan oleh warga. Sayangnya permintaan tersebut tidak diindahkan oleh para pendemo. Bahkan di lapangan taksim para demonstran telah turun menginginkan PM Recep Tayyip Erdogan agar segera mundur.

Bahkan, KESK sebagai wadah Serikat Konfederasi Pekerja Publik Turki juga melakukan mogok kerja selama dua hari. Hal ini dilakukan sebagai wujud solidaritas bagi para demonstran. Karena pada dasarnya permintaan maaf pemerintah ini hanyalah sekedar kedok agar para pendemo menghentikan aksinya, tutur Baki Cinar selaku juru bicara KESK. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)