Jalan tol di Singapura yang tertutup asap

Jalan tol di Singapura yang tertutup asap

Singapura – Kebakaran hutan yang terjadi di Sumatra diduga berasal dari pembukaan lahan untuk kelapa sawit. Kabut asap akibat kebakaran tersebut berimbas sampai ke Singapura dan Malaysia. Seperti yang diketahui bahwa memang beberapa perusahaan kelapa sawit milik Malaysia dan Singapura lokasinya ada di wilayah Sumatra.

Bahkan pihak Indonesia dalam hal ini penasihat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat 21 Juni lalu menyampaikan bahwa ada dua perusahaan milik Singapura, Sinar Mas Agro Resources and Technology (Smart) dan Asia Pacific Resources International, yang terlibat atas kejadian kebakaran tersebut.

Shanmugam selaku Menteri Luar Negeri Singapura mengungkapkan bahwa atas tuduhan tersebut pihaknya meminta klarifikasi dari pihak Indonesia, disertai dengan bukti-bukti keterlibatannya. Namun yang menarik adalah ketika Menteri Lingkungan Hidup Singapura Vivian Balakrishnan bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia Balthasar Kambuaya, dari delapan perusahaan pelaku pembakaran tersebut, tidak ada satupun yang berasal dari Singapura.

Hal ini membuat Shanmugam bingung dan saat ini pihak Singapura sedang membutuhkan klarifikasi terkait tuduhan pembakaran untuk lahan sawit baru, seperti yang dikutip dari The Straits Times, Senin (24/6/2013). Karena dua perusahaan yang dituduhkan membantah telah terlibat dalam pembakaran yang menyebabkan kabut asap.

Bahkan pihak perusahaan yang dituduh siap untuk melakukan penyelidikan ke perkebunan. Namun yang menjadi pertanyaan saat ini adalah pihak Singapura harus percaya kepada siapa. Oleh karena itu Indonesia diminta untuk memberikan bukti yang lengkap terkait hal tersebut, ujar Shanmugam.

Dari Shanmugam sendiri juga memberikan peluang untuk membawa perusahaan yang membuat kebakaran hutan yang terjadi di Sumatra ke pengadilan internasional. Namun nampaknya saat ini, pihak Jaksa Agung Singapura sedang mengembangkan kasus tersebut dan kemungkinan dapat menerima saran dari Shanmugam tersebut. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)