Jakarta – Musim pengujan telah tiba. Banjir di beberapa titik di Ibukota Jakarta pun tak dapat terhindari.

Ahok Tegur Lurah Yang Tak Tanggap Atasi Banjir di Wilayahnya

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selaku Gubernur DKI Jakarta mengklaim secara pribadi tak ingin ada jalanan maupun kawasan permukiman yang digenangi air lebih dari 10 menit. Utamanya untuk kawasan rumah menteri dan pejabat tinggi negara di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan. Meski beberapa kali justru terjadi genangan, dia berdalih karena selokan kotor.

“Jadi kalau kasus kayak gini berarti lurahnya yang enggak bener kerjanya. Kan lurah estate manager. Setiap hujan kami sudah ada PPSU tungguin, ada tata air, tiap hujan kan harusnya dia tahu mana yang tergenang,” kata Ahok, sapaannya, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/9/2016).

Ahok menyebut telah mengingatkan Lurah Karet Kuningan sesegera mungkin mengatasi genangan saat Jalan Gatot Subroto terendam. Namun teguran tersebut belum dapat ditindaklanjuti dengan cepat.

“Masa sih saluran di sekitar Gatot Subroto bisa banjir. Yang kayak gitu-gitu kan mesti turunkan. Kami sudah ngingetin lurahnya,” terangnya.

Ia juga mengungkapkan, dengan adanya pasukan biru di Dinas Tata Air DKI seharusnya tidak ada genangan. Bahkan, genangan tidak boleh lebih dari 10 menit harus sudah surut.

“Masa selalu alasannya 2 jam surut, Pak. Mana ada 2 jam surut. Jakarta 10 menit juga enggak boleh tergenang,” jelasnya.

Ahok menambahkan, lurah sebagai pemimpin kawasan seharusnya tetap melakukan pengawasan. Selain itu para penyapu jalan untuk tidak membuang sisa sampah di tali air yang ada di trotoar.

“Coba aja lihat kalau kemarau 1-2 minggu enggak hujan. Begitu hujan tergenang lagi daerah yang tadinya enggak tergenang. Begitu dicek, semua tali airnya ketutup tanah,” tutupnya. (Yayan – www.harianindo.com)