Harian IndoJakarta – Politisi Partai Gerindra yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond J Mahesa menganggap penetapan status tersangka kepada calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Rabu (16/11/2016) sebagai langkah yang terlambat.
Menurut Desmond, seharusnya bareskrim Polri sudah harus menetapkan status tersangka kepada Ahok sebelum tanggal 4 November 2016, tanpa menunggu umat Islam turun ke jalan melakukan unjuk rasa.
“Kalau kinerja sih kenapa baru sekarang gitu loh, harusnya kan sebelum tanggal 4 November lalu sigap karena kasus ini sensitif gitu loh,” ungkap Desmond, Kamis (17/11/2016).
Desmond menambahkan, polisi memutuskan untuk menetapkan Ahok sebagai tersangka baru pada Rabu kemarin membuat publik menduga bahwa langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya aksi unjuk rasa susulan yang dikabarkan akan digelar pada 25 November 2016 mendatang.
“Kalau ini kan kesannya jadi lain, kesannya takut turun lagi tanggal 25 gitu loh, ini karena tertekan, ini kan akhirnya fitnah praduga-praduga, ini krikil-krikil politik enggak jelas,” tambah Desmond.
Desmond juga berharap agar ke depannya aparat penegak hukum dapat lebih cepat mengambil keputusan terhadap kasus-kasus yang dinilai sensitif dan dapat menimbulkan gejolah di tengah masyarakat.
“Ke depan jangan sampai terjadi lagi proses seperti ini. Kejaksaan, peradilan jangan memperlambat proses seperti ini yang membuat umat menjadi sensitif, kan ini yang paling penting bagi kita sebagai negara hukum,” pungkasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
