Jakarta – Daging cincang biasanya lebih banyak dipilih oleh masyarakat karena lebih ekonomis dalam hal pengolahan dari pada daging potong biasa sebab daging cincang dapat diolah dalam porsi yang lebih besar.
Selain itu, daging cincang lebih mudah untuk dicampurkan dengan bahan makanan lain atau diolah menjadi bahan makanan tersendiri.
Namun demikian, karena daging cincang lebih lama terpapar okigen maka daging cincang juga lebih cepat berubah warna dan lebih cepat basi.
Karena itu, dalam hal memilih daging cincang yang segar harus diperhatikan beberapa hal:
1. Perhatikan warna daging cincang. Daging cincang dengan warna merah muda atau kemerahan berarti masih segar. Tapi, daging cincang yang seluruhnya sudah berubah warna menjadi keabu-abuan sebaiknya tidak Ibu gunakan lagi. Kalau bagian luar daging cincang masih berwarna kemerahan tapi bagian dalamnya telah berubah warna agak gelap, daging cincang masih bisa digunakan asal telah disimpan dengan baik dan belum melewati tanggal kedaluwarsanya. Perubahan warna daging cincang pada permukaan dan pada bagian dalam ini disebabkan oleh perbedaan paparan oksigen pada daging cincang.
2. Perhatikan aroma dan tekstur daging cincang. Daging cincang yang sudah basi akan berbau tidak sedap dan terasa berlendir saat disentuh.
3. Pilihlah daging cincang dalam kemasan yang terbungkus rapat dan tidak rusak.
4. Perhatikan cairan yang terdapat dalam kemasan daging cincang. Jika banyak cairan yang terdapat dalam kemasan, berarti daging cincang tidak disimpan dalam suhu yang cukup dingin atau sudah disimpan terlalu lama.
(samsul arifin – www.harianindo.com)