Jakarta – Sehari setelah peristiwa bom di tiga gereja dan tiga hotel kelas atas di Sri Lanka, pihak kepolisian setempat menemukan 87 bom dan detonatornya di terminal bus besar di Kolombo, Seri Lanka, pada Senin (22/4/2019).
Hingga kini petugas keamanan setempat tengah memburu para pelaku bom bubuh diri yang menewaskan 290 orang dan melukai 500 orang lainya ini.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggungjawab atas peristiwa paling berdarah di Sri Lanka sejak 10 tahun terakhir ini.
Menurut keterangan juru bicara pemerintah Sri Lanka, Rajitha Senaratne, pihaknya menduga ada keterlibatan jaringan internasional dalam peristiwa ini.
“Kami tidak percaya serangan ini dilakukan terbatas hanya oleh sekelompok orang di negara ini.Tanpa jaringan internasional serangan-serangan ini tidak akan pernah terjadi,” kata Senaratne.
Hingga kini, pihak otoritas setempat telah mengamankan 24 orang yang dicurigai terlibat dalam tragedi ini.
(samsularifin – www.harianindo.com)