Jakarta- Beredar lagi kabar yang menyatakan pemerintahan Joko Widodo akan melarang pendidikan agama di sekolah. Pihak Kantor Staf Presiden membantah dengan tegas.

Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, menyatakan bahwa kabar itu sebagai informasi sampah.

“Ah itu cuma hoax. Bagaimana mungkin pendidikan agama dihapus. Info abu nawas itu, info sampah itu,” ujar Ali Mochtar Ngabalin, Sabtu (06/07).

Ali menambahkan, pendidikan di Indonesia tidak boleh keluar dari norma penghayatan Pancasila. Karena itulah pendidikan agama sangat diperlukan.

“Iya, kalau pendidikan nasional kita sebetulnya tidak boleh keluar dari norma, penghayatan Pancasila baik dari sisi moral, budaya,” lanjut Ngabalin.

Dia meminta pihak yang ingin mendiskreditkan pemerintah untuk tidak menyebarkan kabar hoaks, apalagi proses pemilihan presiden dan wakil presiden sudah selesai.

“Berita bohong itu tidak mungkin terjadi. Saya pikir Pemilu sudah selesai, sudah ada Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Jangan ada lagi yang menyebarkan kabar bohong,” jelasnya.

Isu penghapusan pelajaran agama dari sekolah oleh pemerintahan Joko Widodo berawal dari viralnya video di media sosial di masa jelang Pilpres 2019.

Merespon hal tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, pun sudah menegaskan tidak ada rencana penghapusan pelajaran agama di sekolah.

Video bantahan dari Kemendikbud tentang isu penghapusan pendidikan agama dari sekolah sudah diunggah pada 25 Februari 2019. (Hari-www.harianindo.com)