Jakarta – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi masih mendalami komuikasi dengan Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Tito Karnavian perihal pasangan suami istri yang melakukan bom bunuh diri di gereja di Jolo, Filipina Selatan.

Sebelumnya diberitakan bahwa kedua terduga teroris merupakan WNI.

“Tadi pagi saya berkomunikasi dengan Kapolri setelah berita itu. Berita itu adalah dugaan, masih belum terkonfirmasi (bahwa kedua pelaku adalah WNI),” kata Retno kepada wartawan di Jakarta, Rabu (24/07/2019).

Menurut Menlu Retno, saat ini polisi masih melakukan investagasi terhadap DNA dan meninjau kembali identitas kedua pelaku tersebut.

“Saat ini sedang didalami lagi. Untuk menyampaikan bahwa berita ini terkonfirmasi harus melalui beberapa proses agar tidak salah,” kata dia.

Sebelumnya, Polri telah membeberkan identitas mendiang pasangan suami istri terduga pelaku pengeboman gereja di Jolo pada Januari 2019, yang mengakibatkan 22 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.

Mendiang Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh diketahui berangkat ke Filipina pada Desember 2018 secara ilegal.

Identitas keduanya diketahui berdasarkan informasi dari dua terduga teroris, Novendri dan Yoga, yang ditangkap Densus 88 Antiteror, beberapa waktu lalu.

Novendri adalah anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sumatera Barat, sementara Yoga merupakan anggota JAD Kalimantan Timur.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa keduanya mengikuti doktrinasi pemahaman radikalisme sebelum menyatakan rela dan siap menjadi pengebom.

Pasangan suami istri tersebut direkrut oleh Andi Baso, buronan kasus pengeboman Gereja Oikumene di Samarinda.

Andi kemudian menyampaikan ke pengendali jaringan, Saefulah, terkait dengan kesiapan Rullie dan Ulfah untuk menjadi pelaku bom bunuh diri (suicide bomber).

Densus 88 Antiteror saat ini bekerjasama dengan Kepolisian Filipina untuk berusaha memperoleh data potongan tubuh Rullie dan Ulfah yang akan dicocokkan dengan DNA pembanding dari keluarga pelaku di Sulawesi Selatan. (Hr-www.harianindo.com)