Jakarta – Tak terima dengan tudingan yang dilontarkan oleh para netizen, politisi PDIP Ima Mahdiah mengancam akan melaporkan akun-akun tersebut ke polisi.

Tudingan itu muncul saat Ima diundang ke acara Mata Najwa pada Rabu (06/11/2019) untuk memaparkan kejanggalan anggaran Pemprov DKI. Akan tetapi, ia justru mendapat tudingan tak berdasar dari sejumlah netizen.

Akun @PanglimaHansip melalui Twitter menuding Ima ketika masih menjadi staf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pernah menggelapkan anggaran untuk Teman Ahok di Balai Kota dan pernah memprotes gajinya yang dipotong.

“Imadya ini ajudan Ahok, dulu juga gelapkan anggaran TA untuk teman ahok yang di balaikota, gaji tidak sesuai dokumen, kabarnya dia marah-marah ketika gaji teman ahok dipotong karena tidak sesuai dokumen dan minta dinaikkan lagi meski langgar aturan,” cuit @PanglimaHansip, Kamis (7/11/2019).

Sehari kemudian, akun @_haye_ juga turut berkicau di Twitter dengan menghujat Ima. Akun itu menyebut Ima pernah mengaku di persidangan digaji oleh konglomerat kala menjadi staf Ahok.

“Kebanyakan gombal, kok bisa gak punya kemaluan sama sekali? Dulu yang kesaksian di pengadilan gajinya dibayarin konglomerat itu siapa? Kalian ini memang agak sakit jiwa sik, susah,” ujar @_haye_.

Menanggapi cuitan tersebut, awalnya Ima memberikan bantahan namun tak ada tanggapan dari dua akun tersebut. Barulah kemudian Ima memberi waktu 3×24 jam kepada dua akun tersebut untuk membuktikan tudingan mereka.

Apabila sampai waktu yang ditentukan masih belum ada jawaban, maka Ima akan melaporkan dua warganet tersebut ke pihak berwajib.

“Untuk @_haye_ dan @PanglimaHansip saya tunggu 3×24 jam untuk mencari bukti jika saya digaji oleh konglomerat pada masa bantu BTP di DKI dan gelapkan anggaran seperti yang dituduhkan. Jika tidak bisa membuktikan maka saya akan laporkan balik,” tulis Ima Mahdiah. (Elhas-www.harianindo.com)