Jakarta – Menjadi korban penipuan tiket konser, Ratna melaporkan seorang calo dengan inisial IM ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut ia layangkan pada Sabtu (09/11/2019) kemarin.

Ratna melaporkan IM lantaran dirinya ditipu dengan kedok penjualan tiket konser BTS di Korea Selatan. Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP/7239/XI/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus dengan perkara penipuan melalui media elektronik pada 30 September 2019.

“Jadi kita beli tiket ke dia (IM) lewat Twitter, kemudian kita tergabung di grup chat. Kemudian dia berjanji dari mulai kita transfer, dia akan memberikan tiket itu 10-14 hari,” ungkap Ratna di Polda Metro Jaya, Sabtu (09/11/2019).

IM menawarkan tiket konser BTS melalui akun Twitter @seoulsys. Adapun tiket yang ditawarkan merupakan konser BTS Love Yourself – Speak Yourself yang diselenggarakan pada tanggal 26, 27, dan 29 Oktober 2019 lalu.

Ratna mengatakan bahwa IM mengaku bahwa ia merupakan teman sekolah Ratna. Setelah mengecek kebenarannya pada temannya, barulah pelapor mempercayai IM.

IM menawarkan tiket tersebut lebih mahal tiga sampai lima kali dari harga asli. Lebih rinci, harga tiket yang dijual IM berada di kisaran Rp 3,5 juta, 4 juta, 4,5 juta, dan 7 juta.

Akan tetapi, tiket yang sudah dibeli rupanya tak kunjung tiba meski sudah memasuki hari H konser. Ratna mengatakan bahwa sudah sekitar 23 korban dengan kerugian total sekitar Rp 150 juta tidak mendapat uang kembali.

“Dia juga berjanji akan ada kompensasi lain, mengganti dua kali lipat dari para korban,” tutur Ratna.

Akan tetapi, IM kerap menghindar ketika dihubungi oleh para korban. Di grup WhatsApp, IM terakhir muncul pada 5 November 2019. Barulah kemudian Ratna melayangkan laporan ke polisi.

Ratna mengatakan bahwa pelaporan tersebut tak hanya diperuntukkan bagi IM. Tetapi ia juga ingin memberi peringatan kepada oknum-oknum lainnya yang ingin menipu para penggemar K-Pop.

“Sebenarnya yang kita ingin pelaporan ini menjadi peringatan. Bukan cuma mau laporin dia tapi saya pengin itu jadi peringatan buat semua orang, oknum-oknum yang ingin memanfaatkan Kpop yang lagi booming banget,” ujar Ratna.

Tak hanya orang Indonesia, Ratna mengatakan bahwa korban IM juga berasal dari luar negeri. Pelaku yang sama juga pernah melakukan penipuan tiket konser BTS di Hongkong (Maret 2019) dan Bangkok (April 2019), dan Jepang (Juni 2019). (Elhas-www.harianindo.com)