Jakarta – Waketum Partai Gerindra Fadli Zon turut angkat bicara terkait diungkapkannya surat cekal terhadap RIzieq Shihab. Fadli menuduh bahwa adanya kepentingan berupa pesanan agar Rizieq tidak bisa kembali ke Tanah Air.

Fadli awalnya membeberkan curhatan Rizieq saat bertemu dengan dirinya di Arab Saudi. Rizieq, ujar dia, sudah sering kali mengalami penahanan di bandara Arab Saudi.

“Yang saya tahu dari pihak Saudi, saya kan beberapa kali bertemu dengan Habib Rizieq dalam beberapa tahun terakhir ini ketika umrah atau kesempatan haji, dan menerima aspirasi dari beliau,” ungkap Fadli di kompleks DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019).

“Itu beliau sendiri waktu itu sudah ketika visanya mau habis sudah berada di airport. Bahkan anak dan istrinya sudah melewat imigrasi. Tetapi Habib Rizeq-nya sendiri yang tidak bisa lewat dari Imigrasi. Kemudian akhirnya kembali lagi,” sambungnya.

Setelah itu tudingan ‘pesanan’ baru dilontarkan oleh Fadli. Sebab, menurutnya, sudah berunglang kali Rizieq mengalami penahanan saat di bandara Arab Saudi.

“Dan ini berulang, berkali-kali, seperti ada pesanan,” ujar Fadli.

Namun, Fadli enggan membeberkan secara blak-blakan terkait sikap Prabowo mengetahui surat pencekalan tersebut. Dia hanya percaya bahwa Prabowo akan memberikan perlindungan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Kalau Pak Prabowo sebagai Menhan tentu sesuai dengan tupoksinya (tugas pokok dan fungsi). Saya kira beliau juga termasuk yang punya concern setiap warga negara dalam hal ini harus dilindungi,” tutur anggota Komisi I DPR itu.

Diberitakan sebelumnya, Rizieq membeberkan alasan dirinya tidak bisa kembali ke Tanah Air lantaran mendapatkan surat pencekalan dari Pemerintah indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi. Dia mengungkapkan bahwa kasus pencekalan tersebut tidak ada hubungannya dengan tindak pidana apapun.

“Saya dilarang berpergian ke Saudi, bahkan ini dituliskan sebabnya adalah karena alasan keamanan. Jadi sekali lagi, saya dicekal di sini bukan karena saya lakukan pelanggaran keimigrasian, bukan saya melakukan pelanggaran pidana atau perdata, bukan karena saya melakukan sesuatu kejahatan di Saudi ini, tidak. Karena alasan keamanan,” ungkap Habib Rizieq dalam kanal YouTube Front TV, Minggu (10/11). (Hr-www.harianindo.com)