Jakarta – Presiden Jokowi memberikan intruksi terhadap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk menjamin bahwa penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, dan program-program beasiswa benar-benar sesuai yang ditargetkan.

Ia pun mengeluarkan intruksi secara khusus, jangan sampai ada siswa tidak bersekolah lantaran terbentur masalah biaya.

“Jangan sampai mereka putus sekolah karena urusan biaya pendidikan,” ujar Presiden Jokowi dalam Rapat Kabinet Terbatas tentang Program Pendidikan dan Beasiswa di Kantor Presiden, Jakarta, hari ini, Selasa, 12 November 2019.

Jokowi juga memberikan perintah terhadap Nadiem untuk menyusun sistem pendidikan yang tanggap dengan perubahan dunia. Ia menginginkan adanya sistem yang fleksible dan adaptif dengan perubahan.

Perintah selanjutnya adalah Presiden Jokowi meminta Nadiem Makarim membuat gebrakan dengan memanfaatkan perkembnangan teknologi untuk upaya pemerataan pendidikan di Indonesia.

“Yang bisa menjangkau kondisi geografis Indonesia yang sangat luas, bisa mencakup 17 ribu pulau dan 300 ribu sekolah yang kita miliki.” tutur Jokowi.

Presiden terakhir yang diberikan kepada Nadiem, yaitu Kementerian Pendidikan segera melakukan perbaikan terhadap sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan. Menurut Jokowi, kendati perbaikan sekolah berada dalam wewenang pemerintah daerah, Nadiem bisa berkolaborasi untuk melakukan perbaikan sekolah.

“Buat program bersama pusat daerah dalam lakukan percepatan rehab gedung-gedung yang rusak berat, sedang, ringan,” pungkas Presiden Jokowi. (Hr-www.harianindo.com)