Jakarta – Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra atau dikenal Tommy Soeharto, menilai bahwa sebenarnya posisi oposisi sebenarnya tidak diperhitungkan dalam sistem pemerintahan Indonesia. Oleh karena itu, Berkarya lebih memilih untuk mengambil sikap berada diluar pemerintahan yang diklaimnya merupakan sikap sejati lantaran berdiri untuk rakyat.

“Apa kebijakan yang baik untuk rakyat, kami akan dukung. Itu yang kami akan lakukan kesempatan ke depan. Dan tentunya antara PKS dan Berkarya adalah kerja sama pilkada, gimana pilkada bisa kita sinergikan, dan kita kerja sama erat di antara kedua partai,” jelas Tommy saat menyampaikan keterangan pers di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa 19 November 2019.

Sementara itu, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso membeberkan alasan kenapa partainya terlebih dahulu untuk melakukan kunjungan ke PKS dari pada ke partai lainnya lantaran antara Berkarya dan PKS memiliki kesamaan pandangan. Ketika secara mayoritas semua pertai merapat ke kubu pemerintah, sejak awal PKS telah menyatakan sikap untuk berdiri sebagai oposis dan berfungsi sebagai partai penyeimbang pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

“Biarlah nanti muncul gagasan-gagasan alternatif untuk kebaikan bangsa, dan kualitas demokrasi ke depan. Kita tidak boleh membiarkan demokrasi kita ambruk hanya karena banyak orang berduyun-duyun menuju kekuasaan,” tutur Priyo.

Baca Juga : FAHRI HAMZAH SINGGUNG PERTEMUAN PKS DAN TOMMY SOEHARTO

Priyo menjelaskan bahwa pemerintahan akan berjalan dengan lancar jika ada partai yang memang berdiri sebagai oposisi untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap jalannya pemerintahan. Pihaknya tidak menginginkan bahwa PKS akan berdiri dan berjalan sendiri untuk melakukan tugas pengawasan tersebut.

“Sudah tentu kami tidak ingin biarkan PKS sendirian dalam situasi perpolitikan yang sekarang ini,” tutup dia. (Hr-www.harianindo.com)