Ilustrasi kebakaran hutan

Ilustrasi kebakaran hutan

Kuala Lumpur – Terkait adanya pembakaran yang selama ini diduga disengaja untuk pembentukan lahan sawit baru yang ada di Sumatera, pihak Lembaga monitor perkebunan kelapa sawit The Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menindaklanjuti terkait dugaan lima anggotanya yang terlibat.

Untuk saat ini pihak RSPO sedang memintai keterangan terhadap lima perusahaan yang menyebabkan kabut asap. Bahkan mereka juga diminta untuk segera menyerahkan semua peta wilayah perkebunan kelapa sawit yang selama ini dioperasikannya.

Kelima perusahaan tersebut adalah PT Jatim Jaya Perkasa, Sinar Mas, Tabung Haji Plantations, Kuala Lumpur Kepong (KLK) dan Sime Darby. Dimana Tabung Haji Plantations, Kuala Lumpur Kepong (KLK) dan Sime Darby adalah tiga perusahaan milik Malaysia.

Memang sebelumnya pihak American Nasa (National Aeronautics and Space Administration) dan Noaa (National Oceanic and Atmospheric Administration), telah merilis wilayah dimana letak persisnya lokasi kebakaran hutan.

Tentunya jika pihak RSPO telah meminta peta wilayah perkebunan kelapa sawit kepada lima perusahaan tersebut, maka dengan mudah penyelidikan dapat dilakukan. Seperti yang dilansir dari The Straits Times, Rabu (26/6/2013), pihak RSPO mengungkapkan bahwa jika memang dari penyelidikan ditemui adanya tindakan yang sengaja dilakukan maka RSPO akan mengambil tindakan tegas.

Bahkan beberapa perusahaan yang menjadi anggota RSPO ikut memberikan dukungan terhadap penyelidikan tersebut. Karena mereka tentunya ingin mengetahui siapa yang terbukti bersalah, dan hendaknya diberi hukuman yang setimpal.

Karena selama ini prosedur standar telah disepakati bersama, terkait bagaimana cara mengatasi kebakaran hutan yang tidak diinginkan. Bahkan anggota RSPO sendiri dilarang keras untuk melakukan pembakaran hutan secara sengaja terkait dengan pembukaan lahan baru untuk kelapa sawitnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)