Yerusalem – Ketegangan antara Syria dan Israel belum mengendur. Baku tembak memang sudah berhenti. Namun, dua negara terus saling ancam.

Israel Tegaskan Bakal Hancurkan Sistem Pertahanan Misil Milik Syria

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Liberman mengancam bakal menghancurkan sistem pertahanan misil Syria jika negara yang dipimpin Presiden Bashar Al Assad tersebut kembali menembaki pesawat Israel dengan misil.

”Lain kali jika Syria menggunakan sistem pertahanan udaranya terhadap pesawat-pesawat kami, kami akan menghancurkan (alat) itu semua tanpa berpikir dua kali,” terangnya dalam siaran radio Israel sebagaimana diberitakan Reuters pada Rabu (22/3/2017).

Ancaman tersebut muncul setelah pasukan udara Israel dan militer Syria terlibat baku tembak di dekat Palmyra Kamis malam (16/3) hingga Jumat dini hari (17/3). Itu adalah kali pertama pasukan Israel menyerang hingga ke tengah-tengah wilayah Syria. Biasanya serangan hanya dilakukan di area perbatasan.

Serangan balasan ground to air missile (GTAM) Syria berhasil dihentikan sistem pertahanan udara Arrow milik Israel. Gara-gara ledakan misil di udara tersebut, alarm peringatan berbunyi di Lembah Jordan. Suara ledakan yang menggelegar juga terdengar hingga Jerusalem.

Baca juga: Gagal saat Diluncurkan, AS Anggap Rudal Korut Gagal

Puing-puing misil bahkan sampai di sisi barat Jordania. Serangan udara Israel mengakibatkan Yasser Assayed tewas. Dia adalah komandan militan pertahanan nasional yang mendukung pemerintahan Assad.

Mantan menteri luar negeri Israel itu mengakui, pihaknya memang melakukan serangan di sekitar Palmyra. Namun bukan untuk menyerang pasukan Syria. Melainkan rombongan tentara Hizbullah yang membawa senjata untuk dikirimkan ke Lebanon. Selama perang Syria berlangsung, Hizbullah memberikan bantuan penuh untuk Damaskus. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)