Harian IndoJakarta – Dalam waktu dekat ini, ajang Asian Games 2018 akan segera berakhir. Menjelang penutupan, Indonesia hanya menambah dua medali perunggu. Meski begitu, Indonesia tetap berada di posisi keempat perolehan medali dengan memperoleh 30 emas, 22 perak dan 37 perunggu. Meski raihan medali emas tersendat, namun hasil yang diraih Kontingen Indonesia telah melampaui ekspektasi banyak pihak.
Sebagaimana yang diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan Indonesia masuk 10 besar dan mendapatkan 16 emas dalam ajang Asian Games 2018. Target tersebut ternyata telah terlampaui dengan raihan yang berhasil didapatkan oleh Indonesia hingga Kamis (30/8/2018). Lampauan target ini turut mematahkan sikap pesimisme dari sejumlah pihak.
Satu di antara pihak yang merasa pesimis adalah Wakil Ketua Umum partai Demokrat, Roy Suryo. Sebelum Asian Games digelar, Roy diketahui sempat angkat bicara terkait target Presiden Jokowi dalam Asian Games 2018. Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga tersebut mengatakan bahwa presiden boleh saja bersikap optimis, tetapi harus realisitis.
“Optimis perlu namun harus realistis juga,” ujar Roy kepada Tribunnews, Minggu, (5/8/2018).
Dalam pernyataannya tersebut, Roy menuturkan alasan kenapa ia kurang yakin dengan target yang diinginkan. Menurutnya selama ini persiapan Asian Games dinilai terlalu mendadak. Tak hanya persiapan atlet melainkan persiapan Indonesia sebagai tuan rumah. Melihat kenyataan tersebut, Roy bertanya-tanya terkait kemungkinan tercapainya target tersebut.
“Dengan pelaksanaan kurang dari 2 Minggu lagi dan cukup (banyaknya) ‘kebijakan instant’ yang dilakukan menjelang hari-H, misalnya Trial and error buka-tutup Pintu Tol, Genap-Ganjil yang mengorbankan Warga, Penanganan Kali Sentiong, dan sebagainya menunjukkan kurang siapnya Indonesia menyambut event besar 4 tahunan ini,” katanya.
“Meski Secara pribadi saya ingin agar target Presiden tersebut tercapai, namun kondisi realita yang ada memaksa kita harus bertanya: Akankah minimal target 16 (enam belas) medali emas tersebut tercapai?” katanya.
Kini, usai capaian itu tercapai, Roy Suryo pun akhirnya angkat bicara. Ia pun mengklarifikasi ucapannya sebelum Asian Games tersebut. Menurut Roy, sikap pesimismenya itu berdasarkan target yang ditetapkan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), yakni 31 emas. Bukan 16 emas seperti yang ditetapkan pemerintah.
Ia juga mengaku sengaja melontarkan pernyataan bernada pesimis itu guna memacu atlet Indonesia untuk berjuang lebih keras lagi dalam ajang tersebut. Disamping menglarifikasi pernyataannya tersebut, Roy meminta banyak pihak terkait untuk tidak jumawa dengan raihan Indonesia.
“Dan Alhamdulillah hari ini sudah hampir tercapai, kita patut bangga atas capaian tersebut,” ujarnya melansir dari keterangan tertulisnya, Kamis (30/8/2018).
Roy mengingatkan, sebagai tuan rumah, Indonesia mempunyai keuntungan untuk mengusulkan sepuluh olahraga yang tak dipertandingkan di olimpiade (non-olympic), seperti pencak silat, paralayang dan jet ski. Dari cabang pencak silat, Indonesia berhasil memborong 14 emas atau hampir separuh dari total emas Indonesia.
“Coba bayangkan kalau Asian Games ini tidak didukung oleh cabor pencak silat dan ke-9 cabor non-olympic lainnya, apa jadinya?,” kata Roy dalam keterangan tertulisnya tersebut.
“Ini sekaligus juga warning bagi kita agar jangan cepat puas dan berbangga diri apalagi jadi jumawa atas hasil Asian Games sekarang,” tambah Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
