Perbatasan Aceh Dijaga Ketat Terkait Kaburnya 200 Napi

Jakarta – Setelah terjadinya kerusuhan yang terjadi kemarin tepatnya di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta, kini pihak kepolisian menjaga ketat semua wilayah Medan dan Sumatera Utara. Hal ini tidak lain bertujuan agar para narapidana tidak dapat keluar dari Sumatera Utara.

Semua pihak meliputi dari Polres hingga Polsek yang ada di wilayah Sumatera Utara telah melakukan beberapa pemblokiran di beberapa titik utama. Mereka memprioritaskan di sekitar perbatasan antara Aceh dan Sumatera Barat.

Bertempat di Gedung Humas Polri, Jumat (12/7/2013), Kombes Pol Hilman Thayib, selaku Kepala Bagian Produksi dan Dokumentasi Polri mengungkapkan bahwa semua jalan telah disebar anggota Polres dan Polsek Sumatera untuk dilakukan penyegatan langkah antisipasi kaburnya para narapidana.

Hilman juga menambahkan bahwa sejumlah lima Satuan Setingkat Kompi (SSK) Polri telah disiagakan. Selain itu kekuatan juga ditambah dari anggota TNI sebanyak 300 anggota dan 60 pegawai Lapas saat ini telah mengamankan kondisi di sekitar LP Tanjung Gusta.

Sebagai informasi bahwa ada sekitar 200 narapidana yang telah melarikan diri kemarin sekitar pukul 18.30 WIB. Dimana para napi keluar dari LP Tanjung Gusta melalui pintu portir, bahkan disertai dengan aksi pembakaran gedung perkantoran di dalam LP. Namun sampai saat ini sudah sekitar 60 orang naraidana yang telah berhasil ditangkap kembali. (Rani Soraya – www.harianindo.com)