Kapal Imigran Gelap

Ilustrasi

Sidney – Para pencari suaka yang berjumlah 150 orang dikabarkan mengalami insiden di Samudra Hindia. Kapal yang membawa para pencari suaka ini terbalik tepatnya di sekitar 125 kilometer (km) di sebelah utara Pulau Christmast.

Pulau Pulau Christmast berada sekitar 500 kilometer ada di sebelah selatan Indonesia dan dilaporkan ada sebanyak empat orang yang meninggal akibat kejadian tersebut.

Seperti yang dilansir dari Associated Press, Rabu (17/7/2013), David Johnston selaku Komandan Perlindungan Perbatasan Australia mengungkapkan bahwa atas kecelakaan tersebut, saat ini dua kapal dari Angkatan Laut Australia sedang dikirim untuk melakukan evakuasi.

Sayangnya keadaan ombak terlalu tinggi sehingga menyulitkan proses penyelamatan. Sedangkan berdasarkan penuturan dari Menteri Dalam Negeri Australia Jason Clare, bahwa pada mulanya kapal tersebut terlihat terombang-ambing di tengah laut.

Namun dengan ombak yang setinggi hampir empat meter sehingga menyebabkan kapal Angkatan Laut Australia hanya dapat memandu kapal tersebut untuk berlabuh ke Pulau Christmas. Setelah berhasil berlabuh, para penumpang akhirnya mulai melompat ke lautan.

Tak berselang lama, kapal tersebut terbalik. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan terbaliknya kapal tersebut. Kemudian regu penyelamat telah menyerahkan beberapa rakit untuk menarik sekitar 144 penumpang.

Sedangkan dua orang perempuan dan dua orang anak-anak dikabarkan telah meninggal dunia akibat indisen ini. Untuk para penumpang yang selamat rata-rata berasal dari Afghanistan, Pakistan, Iran, dan Irak serta tiga orang awak kapal asal Indonesia. Saat ini mereka semua berada di Pulau Christmast yang biasa digunakan oleh pemerintah Australia untuk menjadi tempat penampungan para imigran gelap. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)