Ketidakjelasan Sekuel Game Zero EscapeTokyo – Kelanjutan dari seri Zero Escape terlihat tidak jelas. Hal tersebut tersirat dari beberapa tweet yang dilakukan oleh director game tersebut, Kotaro Uchikoshi. Seperti dilansir dari Polygon (Jum’at, 14/2/2014), beberapa hari lalu, sebagai lanjutan dari tweet-tweet sebelumnya, dirinya mengatakan bahwa dalam keadaan seperti ini, sangat sulit untuk melanjutkan seri ini, meski pihaknya telah melakukan apapun yang mereka bisa.

Zero Escape merupakan seri game bergenre semacam visual novel-petualangan yang dimulai dengan game pertamanya di tahun 2010 berjudul 999: Nine Hours, Nine Persons, Nine Doors, kemudian diikuti oleh lanjutannya Zero Escape: Virtue’s Last Reward pada 2012. Pada akhir 2012, Uchikoshi menulis sebuah tweet tentang game ketiga dari seri ini yang dalam tahap pengembangan.

Uchikoshi mengungkapkan bahwa banyak sekali dana yang dibutuhkan untuk membuat seri Zero Escape ini, dan timnya harus meyakinkan manager perusahaan pengembang game ini, yakni Chunsoft, untuk bisa mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan.
Kendati cukup unik, penjualan seri Zero Esape ini tidak begitu menguntungkan di negara asalnya, Jepang. seperti diungka[kan oleh Uchikoshi, keadaan penjualan game 999 dan Virtue’s tadi berada pada apa yang dia sebut kondisi merah. Game ini tidak memperoleh hasil sebagaimana yang orang pikirkan. Kondisi merah tadi bisa diartikan sebagai kondisi gawat darurat.

Dan karena sulit mendapatkan hasil, proses-proses persuasi yang dilakukan timnya kepada pihak perusahaan untuk melanjutkan seri ini juga menjadi sulit. Uchikoshi pun mengakui bahwa semua perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh profit, dan jika tidak menguntungkan, sudah jelas proyek tersebut tidak akan dikabulkan. Dirinya meminta maaf kepada para fans atas ketidakmampuannya tersebut.

Namun demikian, tampaknya Uchikoshi belum mau menyerah. Dia yakin masih ada harapan kedepannya untuk seri ini. Dan bila ada investor yang ingin berinvestasi, maka bukan tidak mungkin proyek ini akan berjalan kembali. (Rani Soraya – www.harianindo.com)