Harian IndoJakarta – Pola pikir yang dimiliki oleh Pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab dikritik oleh Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu.
Politisi PDIP, Masinton Pasaribu
Masinton menilai, sejumlah pihak yang memiliki pandangan berbeda dengan Rizieq kemudian dianggap salah olehnya dan diancam untuk dilaporkan ke polisi. Menurut Masinton, seharusnya Rizieq melaporkan kasus pidana yang menyerang martabat dan bisa mengancam jiwanya.
“Siapa dia? semua orang salah di depan dia. Tidak benar juga dia. Apa-apa diancam dilaporin (ke polisi),” kata Masinton, pada Rabu (18/1/2017).
Masinton melanjutkan, pentolan FPI yang akrab di sapa Habib Rizieq tersebut pun bukan pemegang otoritas tunggal dalam menafsirkan kebenaran terhadap pendapat orang lain. Terlebih lagi, menilai suatu pernyataan terkandung unsur penistaan agama atau tidak.
“Itu bukan otoritas Rizieq, emang dia pemengang otoritas menafsirkan sesuatu?” kata Masinton.
Sikap Rizieq belakangan ini kerap melaporkan pihak-pihak yang dianggap bertentangan pemikirannya. Seperti halnya baru-baru ini, Rizieq berencana untuk melaporkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke polisi terkait dengan pidatonya ketika acara HUT PDIP yang dianggap telah menistakan agama dan suku bangsa.
Akan tetapi, Rizieq justru mengurungkan niatnya tersebut guna menghindari konflik yang bisa membesar. Lantas Rizieq kemudian meminta Mega agar mau diajak berdialog nasional terkait dengan pernyatannya itu. Menurut Masinton, ajakan dialog dari Habib Rizieq tersebut, akan diacuhkan oleh Megawati. Pasalnya, Megawati dinilainya tak perlu menjelaskan pidatonya secara personal ke Rizieq.
Baca Juga : Beri Dukungan Untuk Ahok, Dewi Persik Dinilai Tidak Memahami Surat Al Maidah
“Apa yang mau didialogkan? Kalau Rizieq butuh penjelasan (pidato Mega), buat seminar saja. Nanti dibedah secara akademis, historis, dan sosiologis,” katanya.
(bimbim – www.harianindo.com)
