Jakarta – Sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang diam saat terjadi penembakan di sebuah Masjid di Kota Quebec, Kanada, namun langsung memberikan reaksi saat seorang pria melakukan penyerangan di Museum Louvre sambil berseru “Allahu Akbar” membuat publik bertanya-tanya soal strandar yang dipakai oleh Trump.
Seperti dikutip dari CNN, Sabtu (4/2/2017), Donald Trump tidak bereaksi atau menyampaikan pernyataan saat terjadi penembakan terhadap sebuah masjid di Kota Quebec pada Minggu (29/1/2017) malam lalu.
Namun hal berbeda dilakukan Trump pada saat terjadi penyerangan dari seorang pria di Museum Louvre terhadap sekelompok tentara dengan parang yang mengakibatkan seorang tentara terluka pada Jumat (3/2/2017) pagi waktu setempat.
Hanya dalam hitungan jam pasca penyerangan di Museum Louvre tersebut Trump langsung memberikan komentar lewat akun Twitternya.
“A new radical Islamic terrorist has just attacked in Louvre Museum in Paris. Tourists were lock down. France on edge again. GET SMART U.S,” demikian cuit Donald Trump.
Hal ini menggelitik seorang jurnalis The Toronto Star di Washington DC, Daniel Dale, untuk membandingkan reaksi Donald Trump tersebut.
“Cuitan yang cepat soal serangan di luar negeri yang melukai 1 orang. Trump pribadi belum angkat bicara terkait pembunuhan 6 Muslim di Quebec,” kata Dale, dalam Twitternya @ddale8.
Namun Juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer, dalam sebuah briefing harian sehari setelah serangan di Quebec mengatakan, Presiden Donald Trump telah menghubungi PM Kanada Justin Trudeau lewat telepon untuk mengucapkan duka cita.
(samsul arifin – www.harianindo.com)