Bogor – Polisi menilai kecelakaan beruntun yang disebabkan bus yang remnya blong di Tanjakan Selarong, Puncak, Bogor, Jawa Barat, adalah kesalahan pengusaha dan sopir bus yang lalai melakukan quality control.

Polisi Salahkan Pengusaha dan Sopir Bus Lalai Hingga Sebabkan Kecelakaan di Puncak Bogor

“Sudah seharusnya ramp check dilakukan setiap saat, bukan hanya pekan liburan saja, tapi juga rutin dilakukan setiap waktu untuk mengecek keabsahan dan kelaikan kendaraan. Karena ramp check berarti pengusaha dan sopir melakukan kontrol keselamatan,” ujar Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmaningtyas, Senin (24/4/2017).

Darmaningtyas juga mempertanyakan fungsi kontrol dari pemerintah untuk mencegah terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha yang ’nakal’.

“Secara otomatis quality control, seperti ramp check, berimplikasi pada perbaikan sistem. Kalau banyak masalah, berarti pengusaha harus dipanggil dan kendaraan nggak boleh jalan,” sambungnya.

Selain itu, kelaikan jalan raya juga harus diperhatikan. Apakah jalan yang dilalui aman atau tidak bagi kendaraan yang lewat.

“Kondisi jalannya sendiri juga perlu dicek, apa berkeselamatan atau tidak. Kalau lokasinya sering terjadi kecelakaan, kan berarti ada persoalan yang perlu diinspeksi apakah sudah berkeselamatan atau tidak,” tutupnya.

Seperti diketahui, sebuah bus yang kondisi remnya blong menyebabkan kecelakaan beruntun yang melibatkan 12 kendaraan lainnnya di Tanjakan Selarong, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/4/2017). Empat orang tewas dalam peristiwa ini.

“Bus rem blong, HS Transport menuju arah bawah dari arah Puncak. Rem blong, situasi jalan licin karena hujan akhirnya menabrak kendaraan dari arah depan maupun dari arah berlawanan,” ujar Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading.
(samsul arifin – www.harianindo.com)