Jakarta – Acara Majelis Al-Ihya Insan Kamil Bogor dihadiri oleh mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo atas undangan dari Pimpinan Majelis KH Muhammad Husni Thamrin. Pada kesempatan tersebut, KH Thamrin bertanya kepada Gatot mengenai isu penyerang tokoh agama oleh orang gila.

Tanggapi Penyerangan Pada Ulama, Gatot Nurmantyo Kutip Pernyataan Soekarno

Tanggapi Penyerangan Pada Ulama, Gatot Nurmantyo Kutip Pernyataan Soekarno

Gatot langsung memberikan penjelasannya secara rinci. Ia bahkan mengutip sebuah kalimat yang pernah disampaikan oleh Presiden Soekarno dulu.

“Saya mengutip kalimat yang pernah disampaikan Presiden Soekarno, ‘Kekayaan alam Indonesia suatu saat akan membuat iri bangsa lain’,” kata Gatot, Minggu (25/02/2018).

Lebih lanjut Gatot menjelaskan bahwa terjadinya kelangkaan sumber energi, makanan dan minuman di dunia ini membuat negara seperti Indonesia menjadi incaran. Cara-cara untuk menguasai sumber daya alam Indonesia melalui adu domba sudah pernah dilaksanakan.

Baca juga : Marak Penyerangan Ulama Oleh Orang Gila, Ini Kata BIN

“Di Maluku pernah dicoba di adu domba antara Islam dengan Nasrani, di Poso hal yang sama juga terjadi, di Kalimantan Barat suku dayak dengan Madura. Usaha tersebut gagal dan tidak meluas secara nasional. Adalah para ulama yang memainkan peran sentral dalam mendinginkan suasana,” jelasnya.

Gatot menilai bahwa saat ini tengah dicoba sebuah usaha penghasutan seperti yang dilakukan di Syria, yaitu mengadu domba sesama Umat Islam. Cara yang paling mudah menghancurkan Indonesia sebagai negara Islam di dunia adalah melalui ancaman kepada para ulamanya.

Menurutnya para para ulama dan ajarannya yang dapat menjaga sebuah negara dari azab Allah SWT. Menurutnya, kalau sudah tidak ada lagi ulama negara ini bisa sangat mudah dihancurkan.

“Oleh karenanya sekali lagi saya menyampaikan agar kita selalu waspada. Bahwa perbedaan adalah ciptaan Nya. Simpan dalam-dalam perbedaan, mari tonjolkan persamaan. Umat Islam, TNI dan Polri bersama menjaga para ulama. Maka mari kita satukan hati untuk Indonesia,” tegasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)