Home > Ragam Berita > Internasional > Senator AS Ini Mengaku Pernah Jadi Korban Pemerkosaan Saat Masih Aktif di Militer

Senator AS Ini Mengaku Pernah Jadi Korban Pemerkosaan Saat Masih Aktif di Militer

Washington DC – Senator Arizona, Martha McSally (52), mengaku pernah menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan atasannya saat ia masih aktif sebagi personel Angkatan Udara Amerika Serikat (AS).

Senator AS Ini Mengaku Pernah Jadi Korban Pemerkosaan Saat Masih Aktif di Militer

Seperti dilansir AFP, Kamis (7/3/2019), wanita pertama yang menjadi pilot tempur AS ini mengungkapkan cerita masa lalunya itu dalam audiensi komisi Senat AS soal kekerasan seksual dalam korps militer yang digelar pekan ini.

“Saya juga seorang penyintas kekerasan seksual militer, tapi tidak seperti kebanyakan penyintas pemberani lainnya, saya tidak melapor soal saya diserang secara seksual,” ucap McSally, di gedung parlemen AS.

“Seperti kebanyakan wanita dan pria (personel militer AS), saya tidak mempercayai sistem saat itu. Saya menyalahkan diri saya. Saya merasa malu dan bingung. Dan saya pikir saya kuat tapi merasa tidak berdaya,” lanjut McSally.

“Para pelaku menyalahgunakan jabatan mereka dengan cara-cara mendalam. Dalam satu kasus, saya diintai dan kemudian diperkosa oleh seorang perwira atasan,” ungkapnya.

Senator dari Partai Republik tersebut tercatat sebagai personel Angkatan Udara AS hingga tahun 2010 dan pensiun dengan pangkat kolonel.

Meski selama bertahun-tahun ia bungkam, namun kini McSally memutuskan untuk menceritakannya kepada publik.

“Tapi belakangan dalam karier saya, saat militer menghadapi skandal-skandal dan respons-respons mereka yang tidak layak, saya merasa perlu untuk membiarkan beberapa orang tahu soal ini, saya juga seorang penyintas,” tuturnya.

Lebih jauh McSally mengungkapkan, dirinya sebenarnya sempat ingin keluar dari militer namun kemudian ia urungkan.

“Saya nyaris keluar dari Angkatan udara saat 18 tahun mengabdi karena putus asa. Seperti kebanyakan korban, saya merasa sistem telah memperkosa saya berulang kali. Tapi saya tidak berhenti. Saya memutuskan tetap tinggal dan melanjutkan pengabdian dan perjuangan dan memimpin, untuk menjadi suara dari dalam jajaran tentara wanita dan kemudian di House (House of Representatives) dan sekarang di Senat,” kata McSally.

Karena itu McSally meminta agar para komandan militer mendapatkan pendidikan lebih baik dalam menangani kasus-kasus kekerasan seksual.

“Kita sudah menempuh jalan panjang untuk menghentikan kekerasan seksual militer tapi kita masih memiliki jalan panjang,” ujar McSally.

“Saya menceritakan hal menjijikkan soal kegagalan sistem militer dan banyak komandan yang gagal menjalankan tanggung jawab mereka. Kita harus mendidik, memilih dan kemudian mendidik komandan yang ingin melakukan hal-hal benar tapi naif pada kenyataan kekerasan seksual. Kita harus memastikan semua komandan terlatih dan diberdayakan untuk mengambil langkah hukum, mengadili dengan adil dan mengenyahkan para pelaku dari jajaran kita,” tandasnya.

Pentagon sendiri dalam catatannya pada Mei 2018 lalu mengungkapkan, terdapat peningkatan kasus kekerasan seksual yang melibatkan personel militer. Pentagon menerima 6.769 laporan kasus kekerasan seksual pada 2018, atau meningkat sekitar 10 persen dibandingkan tahun 2017.
(samsularifin – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Ma’ruf Amin : Indonesia Punah, Emangnya Dinosaurus?

Ma’ruf Amin : Indonesia Punah, Emangnya Dinosaurus?

Jakarta – Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin mengkritik pihak-pihak selalu pesimis memandang ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135