Jakarta – Langit Jakarta sekitar Monas dan Bundaran HI pagi ini nampak samar dan banyak warga yang ikut Car Free Day (CFD) sadar akan hal tersebut sebagai polusi udara yang tealh menghantui Jakarta.

Suhu yang panas tidak terasa apakah hujan akan turun. Seorang warga bernama Pandoyo Ahad 7 Juli 2019 mengayuh sepedanya dari Fatmawati menuju Monas ingin menikmati udara segar di Monas sembari CFD. Namun dia merasakan untuk saat ini sulit mendapatkan udara segar di Jakarta.

Pandoyo mengutarakan bahwa udara Jakarta saat ini tidak begitu bagus, apalagi bagi dia yang bersepeda. Polusi kendaraan yang semakin hari tidak bisa di hindari dan tak terbendung.

“Enakan diam di rumah sebenarnya, di luar udara sudah tidak baik, tapi karena saya suka sepedahan dan sering CFD ke Monas jadi mau tidak mau di telan saja,” ujar Pandoyo di seputaran Monas, Minggu 7 Juli 2019.

Pria 55 tahun itu tidak bisa berharap banyak kepada pemerintah. Menurut dia dengan adanya CFD sedikit tidaknya bisa mengurangi polusi. “Saya senang sekali CFDan, walaupun sebentar saja, ini juga bisa ngurangin polusi,” ujar dia.

Udara memburuk juga di rasakan oleh Eka, seorang mahasiswi di Jakarta. Dia merasa kualitas udara sudah pada ambang memprihatinkan.

Mahasiswa semester tujuh itu menganggap bahwa Jakarta memang gudangnya polusi. Bagi dia keluar rumah itu cukup kalau kerja dan kuliah. Selebihnya kata dia, memilih diam di rumah jauh lebih enak dari pada di luar yang penuh polusi.

“Kalau tidak ada kepentingan banget lebih baik diam di rumah, itu bisa membantu mengurangi polusi juga dan kalaupun keluar rumah usahakn naik kendaraan umum,” kata dia.

Eka berharap setidaknya pemerintah lebih gencar lagi menyerukan kepada masyarakat supaya lebih banyak untuk menggunakan trasnportasi umum karena ini bisa lebih membantu. Selain itu dia ingin pemerintah memperbanyak adanya penanaman pohon atau membuat taman hijau.

“Maunya sih masyarakat bisa sadar sendiri bagaimana mengurangi polusi udara dengan cara menggunakan transportasi umum jika hendak pergi kerja atau kemana saja,” demikian harapan Eka. (Hari-www.harianindo.com)