Jakarta – Perihal kemungkinan habisnya alokasi kuota solar subsidi sebelum akhir tahun ini, PT Pertamina (Persero) mengatakan bahwa pihaknya akan menyerahkan hal tersebut kepada pemerintah. Diketahui bahwa alokasi untuk tahun 2019 adalah sebesar 14,5 juta kiloliter.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Ia akan melaporkan ke pemerintah apabila kuota solar subsidi habis sebelum akhir tahun.

“Ya kita sampaikan ke pemerintah, kuotanya lebih,” kata Nicke pada Rabu (02/10/2019).

Lebih lanjut, Nicke mengatakan bahwa pihaknya akan meminta petunjuk dari pemerintah terkait penyaluran solar subsidi setelah kuota habis. Hingga saat ini, tidak ada pembatasan penyaluran solar bersubsidi yang diberlakukan oleh Pertamina.

“Ya treatmentnya dari pemerintah. Tapi intinya dari Pertamina nggak ada pembatasan‎,” ungkapnya.

Dengan kuota solar bersubsidi untuk tahun ini sebanyak 14,5 juta kiloliter, terpantau hingga 25 September 2019 realisasi penyaluran mencapai 11,67 juta kiloliter atau 80,46 persen dari kuota. Padahal, realisasi pada tanggal tersebut ditargetkan hanya menghabiskan 73,42 persen dari kuota 2019.

Meski pemerintah optimis bahwa kuota solar bersubsidi masih mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun, Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) justru berpendapat sebaliknya. Lembaga tersebut memprediksi bahwa kuota solar akan habis pada November 2019. (Elhas-www.harianindo.com)