Teknologi Autopilot Dirasa Tidak Aman

Ilustrasi

London – Dunia otomotif masa depan memang menggadang-gadang adanya teknologi autopilot atau mobil tanpa pengemudi. Namun ternyata bagi sebagian besar pengguna, merasa ngeri atas teknologi ini. Karena dirasa dengan adanya teknologi baru ini maka membuat pengemudi merasa tidak nyaman berkendara.

Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh ORC International yang melibatkan sebuah perusahaan asuransi dengan 1.000 pengendara, terungkap bahwa dengan adanya teknologi autopilot tersebut membuat mereka merasa tidak nyaman.

Seperti yang dilansri dari caradvice, Kamis (26/9/2013), dari 5 orang yang disampling, 1 orang menyatakan akan membeli mobil dengan fasilitas autopilot. Selain itu hampir 70 persen responden merasa bahwa mobil dengan kemudi autopilot dirasa tidak nyaman.

Sedangkan seperempat persen, menyatakan bahwa para pengemudi tidak merasa nyaman ketika membawa penumpang dengan teknologi masa depan tersebut. Dengan demikian maka ini akan menjadi sebuah tantangan terbesar bagi para produsen mobil ketika berencana untuk mengembangkan teknologi autopilot.

Tercatat saat ini sudah ada beberapa produsen mobil yang telah mengembangkan teknologi ‘driverless car’ seperti Tesla, Nissan, Audi serta VW. Tidak hanya perusahaan otomotif saja, Google sebagai mesin pencari terbesar juga memiliki keinginan untuk mengembangkan mobil autopilot.

Sebagai informasi bahwa sebenarnya Elon Musk, selaku CEO Tesla Motors mengungkapkan bahwa sebenarnya mobil autopilot ini akan disematkan di Tesla Model S. Sedangkan pesaingnya Nissan LEAF juga sudah sering menguji mobil autopilot milik mereka. Rencananya, mobil autopilot ini akan beredar di pasaran 7 tahun lagi. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)