Jakarta – Terkait dengan ketidakpastian langkah politik Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberi masukan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto agar tetap menjadi oposisi. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

“Cukup menyatakan, ‘Pak Jokowi monggo sebagai pemenang dan kami akan menjadi oposisi yang kritis konstruktif, itu sehat.’ Mereka yang marah di bawah ketika bertemu tapi karena oposisi akan masuk kemarahan itu menjadi energi positif. Tidak lagi bicara Pak Jokowi sebagai personal, tapi mana kebijakan publiknya? Nah itu yang akan menjadi kontestasi gagasan,” kata Mardani Ali Sera pada Sabtu (27/07/2019).

Mardani menekankan betapa pentingnya posisi oposisi dalam pemerintahan yang demokratis. Alasan itulah yang membuat PKS bulat keputusan untuk menjadi oposisi. Ia berharap semoga Prabowo mengambil langkah yang sama dengan dirinya.

“Saya pribadi selalu menyatakan yang paling baik secara etika dan logikanya pendukung Pak Prabowo dan Bang Sandi semuanya bergabung dalam kami oposisi. Kenapa? Karena oposisi itu sehat, sebuah kebijakan publik yang tidak mendapatkan kritikan dari institusi partai politik,” ujar Mardani.

Baca Juga: Ditanya Oposisi atau Merapat Ke Jokowi, Gerindra: “50:50”

Setelah Pilpres 2019, Prabowo sempat menemui Jokowi pada Sabtu (13/07/2019) lalu. Pertemuan tersebut kemudian disusul dengan jamuan makan siang di kediaman Megawati Soekarnoputri pada (24/07/2019). Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengakui bahwa ada perbedaan pandangan politik antara dirinya dengan Megawati. Namun ia memandang bahwa tali persaudaraan juga harus tetap dijaga demi keutuhan bangsa.

“Kadang-kadang kita mungkin berbeda dalam beberapa sikap politik yang tidak prinsip, menurut saya, karena yang utama kami sama-sama patriot, sama-sama komit dengan NKRI sebagai harga mati,” kata Prabowo usai bertemu dengan Megawati pada Rabu (24/07/2019).

“Kalau ada perbedaan, itu biasa. Di ujungnya kita selalu ingin melanjutkan dan menyambung tali persaudaraan tali kekeluargaan dan hubungan yang rukun, hubungan yang baik, sehingga kita bisa membantu mengatasi masalah-masalah kebangsaan,” imbuhnya. (Elhas-www.harianindo.com)