Jakarta – Meskipun Presiden Joko Widodo telah mengundang para Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk berdialog, namun Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) memutuskan untuk menolak ajakan tersebut.
Hal tersebut rupanya dikomentari oleh Ruhut Sitompul. Melalui akun Twitter pribadinya, politisi PDIP tersebut mengatakan agar Presiden Jokowi tak mempedulikan permintaan mahasiswa yang macam-macam.
Kemudian, ia mengatakan bahwa para mahasiswa sebenarnya sudah diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengan Presiden. Namun, kata Ruhut, para mahasiswa malah sok menggurui.
“Pak Presiden Jokowi yang Arif & Bijaksana, tolong kalau mau bertemu BEM banyak lagi permintaannya ini yang dikatakan dikasih hati minta jantung biarkan saja mereka menyelesaikan kuliahnya dulu di kampusnya masing-masing sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi jangan sok mau menggurui,” ujar Ruhut Sitompul via akun Twitternya pada Jumat (27/09/2019).
Baca Juga: Eks Aktivis 98 Sesalkan Mahasiswa Tolak Tawaran Dialog dengan Presiden
Dalam merespon undangan dialog dari Presiden Joko Widodo terkait tuntutan mahasiswa dalam aksi demonstrasi di Gedung DPR RI beberapa hari yang lalu, BEM SI memutuskan untuk menolak berdialog di Istana Kepresidenan. Mereka meminta agar dialog dilaksanakan di tempat terbuka dan disiarkan secara langsung.
Berdasarkan penuturan dari Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Muhammad Nurdiyansyah, keputusan tersebut diambil lantaran pihaknya berkaca dari pengalaman sebelumnya. Pada 2015 silam, BEM SI sempat menerima undangan dari Presiden Joko Widodo. Akan tetapi, pertemuan tersebut justru memecah gerakan mahasiswa.
“Hasilnya jelas, gerakan mahasiswa terpecah. Kami belajar dari proses ini dan tidak ingin menjadi alat permainan penguasa yang sedang krisis legitimasi publik, sehingga akhirnya melupakan substansi terkait beberapa tuntutan aksi yang diajukan,” ungkap Nurdiansyah.
Tak hanya itu, BEM SI berharap agar Presiden tidak mengajukan negosiasi terhadap tujuh butir tuntutan mereka. BEM SI meminta agar pemerintah memenuhi tuntutan tersebut. (Elhas-www.harianindo.com)
