Kerjasama Militer Turki dan China, Dikecam Oleh AS

(Foto: AFP)

Washington – Kerjasama militer yang terjalin antara Turki dengan China dikecam oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Hal ini dikarenakan AS menduga dengan terjalinnya kerjasama tersebut nantinya berdampak buruk atas kepentingan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Untuk diketahui bahwa dengan memakai jasa CPMIEC, sebuah perusahaan jasa militer China, Turki bermaksud ingin mengembangkan sistem rudal yang dimilikinya. Dimana CPMIEC sendiri dahulunya pernah mengalahkan perusahaan militer yang dimiliki AS yaitu Raytheon dan Lockheed Martin.

Seperti yang dikutip dari AFP, Selasa (1/10/2013), Jen Psaki selaku juru bicara Gedung Putih mengungkapkan bahwa sebenarnya sistem rudal yang telah dikembangkan oleh Turki tidak sepaham dengan sistem yang dimiliki NATO untuk saat ini.
Sehingga terkait hal ini,pihaknya akan terus mendiskusikannya, ungkap Psaki. Selama ini kebanyakan anggota NATO memakai sistem rudal pertahanan Patriot. Dimana untuk rudal milik AS pada umumnya digunakan oleh Negara Belanda, Jerman dan pihak AS sendiri.

Memang CPMIEC sebagai salah satu perusahaan yang masuk ke dalam daftar hitam AS. Hal ini dikarenakan perusahaan ini diklaim memiliki hubungan dengan Negara Iran dan Korea Utara. (Choirul Anam – www.harianindo.com)