Rapor Pep Guardiola 100 Hari melatih Bayern Munchen

Pep Guardiola

Munich – Oktoberfest telah dimulai, festival minum bir terbesar yang digelar secara tahunan di ibukota Bavaria, Munich, ini seakan-akan menjadi perayaan pribadi seorang Pep Guardiola yang dinilai banyak kalangan telah merengkuh hasil positif di Bayern. Seperti dilansir dari situs resmi klub (Selasa, 01/10/2013), Banyak perubahan yang dialami oleh seorang Pep yang notabene merupakan seorang yang lahir di Spanyol, tumbuh sebagai pemain sepakbola di Italia, dan melatih tim besar seperti Barcelona. Mulai dari bahasa, adat, strategi dan cara bermain dan lain-lain semua adalah hal baru baginya. Kemenangan-kemenangan yang diraihnya pun seakan menjadi pembuktian kualitas dirinya dalam melatih tim yang benar-benar baru dipegangnya, walau hasil kalah dan seri pun juga pernah dialaminya, namun jumlah nya sangat kecil.

Kekakahan di Partai final Piala Super Jerman dari Borussia Dortmund pun dibayar tuntas dengan mengalahkan Chelsea di final Piala Super Eropa. Pembalasan Dendam Bayern yang kalah dari Chelsea di final Liga Champions di kandang sendiri pada musim 2011/2012 ini pun menjadi batu loncatan ke bentuk dan pola permainan seseungguhnya dari Bayern Munchen. Seperti yang kita ketahui, setelah partai itu Bayern belum pernah mengalami satu kekalahanpu hingga hari ini. Hanya 1x hasil draw di Bundesliga, ini menyamai torehan pelatih Ottmar Hitzfeld pada musim 1998/1999.

Sempat mengalami sedikit fraksi dengan Direktur Olahraga Mathias Sammer pekan lalu, kini pujian mengalir dari dalam klub untuk dirinya. Pujian dari Presiden klub Karl Heinz Rummenigge soal betapa professionalnya Pep dalam menghadapi perubahan serta gaya kepelatihannya yang dinilai sangat baik oleh Bastian Schweinsteiger. Ya, Kini Bayern sedang dalam performa puncak dan berada di jalur treble winner, seperti musim lalu. Kita doakan saja, Terimakasih Pep Guardiola!. (Choirul Anam – www.HarianIndo.Com)