Jakarta – Kerusuhan yang terjadi di Lapas Palopo, Makasar sangat disayangkan banyak pihak. Dimana pada awalnya kerusuhan tersebut dipicu oleh tindakan dari napi yang bernama Riti. Dengan adanya kejadian tersebut menyebabkan Lapas menjadi rusak dan Kalapas Palopo, Sri Pamudji mengalami luka-luka.

Inilah Kronologi Kerusuhan Lapas Palopo

Ilustrasi

Dalam keterangan persnya, Minggu (15/12/2013) bertempat di kediaman dinasnya, Jalan Denpasar, Jalan HR Rasuna Said, Jaksel, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, mengungkapkan bahwa kerusuhan bermula pada saat Kalapas Palopo pada Sabtu (14/12/2013), mengecek perbaikan lantai yang ada di kamar 3 Blok C dengan didampingi oleh Kasubsi Sarana Kerja.

Sayangnya pada saat itu, narapidana yang bernama Riti bin Herman datang secara tiba-tiba dan langsung memukul kepala dan kaki Kalapas Palopo dengan menggunakan batu hingga tersungkur. Alhasil, Kalapas langsung dibawa ke poliklinik dan Riti dibawa ke porter oleh petugas.

Nah pada saat Riti dibawa, teman Riti berteriak dan melempar batu ke arah portir. Mencegah situasi yan tidak terkendali pada akhirnya napi dilepas dan dilakukan pendekatan, namun hal tersebut tidak membuahkan hasil.

Pada akhirnya sekitar pukul 11.00 WITA Riti melemparkan batu dari blok dan memicu aksi napi yang lainnya untuk melakukan yang sama. Sehingga kaca-kaca yang ada di kantor lantai satu dan dua pecah akibat lemparan batu. Aksi kesuruhan tidak berhenti disitu saja, pada napi terus berkasi melakukan pembakaran.

Sampai pada akhirnya suasana dapat dikendalikan oleh polisi dan TNI, kemudian tak berselang lama petugas berhasil memadamkan kebakaran yang ada di Lapas. Kemudian sekitar pukul 18.00 WIB, petugas PLN melakukan perbaikan listrik di blok-blok hunian untuk kemudian para napi dimasukkan kembali ke kamar masing-masing.

Dengan adanya kerusuhan ini, tercatat 4 orang mengalami luka-luka yaitu Kalapas, petugas bernama Abu dan penghuni bernama Irwan dan Acil. Atas insiden ini sudah dipastikan tidak ada satupun narapidana yang melarikan diri. Lapas yang berpenghuni 280 orang ini kini dijaga Polisi dan TNI tepatnya di luar kantor Lapas. (Rani Soraya – www.harianindo.com)