Perempuan yang Tergabung Dalam 'Jihad Jane' Divonis 10 Tahun Penjara

ilustrasi

Pennsylvania – Pihak pengadilan Amerika Serikat (AS) memberikan vonis kepada perempuan yang memiliki kelompok bernama ‘Jihad Jane’ dengan hukuman penjara 10 tahun. Ia telah terbukti bersalah atas dakwaan yang menyebutkan bahwa ia terlibat dalam sebuah perencanaan terorisme untuk wilayah Eropa dan juga Asia Selatan.

Selain itu perempuan tersebut juga merencanakan menyerang Lars Vilks, kartunis Swedia yang terkenal dikarenakan menggambarkan Nabi Muhammad dalam sebuah komik. Perempuan yang memiliki nama Colleen LaRose (50) ini adalah seorang mualaf yang berasal dari Pennsylvania.

LaRose dianggap bersalah atas dukungannya kepada kaum teroris dan juga membuat sebuah pernyataan palsu. Seperti yang dikutip dari AFP, Selasa (7/1/2014), pengacara negara yang diperuntukkan Distrik Timur Pennsylvania, Zane David mengungkapkan bahwa dengan adnaya kasus ini maka sebenarnya saat ini ancaman terorisme terus berkembang dan harus dihadapi.

Bahkan dengan adanya kemajuan dari teknologi internet maka semakin memudahkan kelompok teroris untuk merencanakan berbagai perencanaan atas aksi terorismenya. Dari dokumen pengadilan AS, terungkap bahwa LaRose beserta kelompoknya melakukan aksi perekrutan dari jejaring sosial yang ada di internet.

Untuk selanjutnya mereka akan membuat sebuah aksi kekerasan yang terjadi di wilayah Asia Selatan dan juga wilayah Eropa. Sistem kerja LaRose adalah dengan melakukan perekrutan kaum hawa terutama yang mempunyai paspor dan juga memiliki kemampuan untuk dapat pergi mengelilingi Eropa.

Bahkan LaRose juga telah menerima sebuah perintah untuk membunuh kartunis asal Swedia, Lars Vilks. Hal ini dikarenakan Vilks dirasa melecehkan kaum muslimin dengan menggambar sosok Nabi Muhammad. Dalam aksinya ia percaya bahwa dengan penampilan dan kewarganegaraan Amerika yang dimilikinya ia dapat dengan mudah menjalankan aksinya.

Namun sayang, walaupun sudah melakukan pelacakan dimana keberadaan dari Vilks secara online, namun upaya perencanaan serangannya gagal dilakukan. (Rani Soraya – www.harianindo.com)