Kemungkinan Iran Kirim Pasukan Militer ke PakistanTeheran – Pemerintah Iran teleh memperingatkan bahwa pihaknya akan mengirimkan pasukan militernya ke Pakistan jika pihak Pakistan tidak segera mengambil aksi untuk membebaskan lima penjaga perbatasan Iranyang ditangkap 10 hari lalu. Seperti dilansir dari BBC (Senin, 17/2/2014), 10 orang tersebut diduga ditangkap oleh pihak Pakistan di wilayah Iran, yaitu di sekitar kawasan Sistan Baluchistan. Pihak yang mengklaim penangkapan itu adalah kelompok militan Sunni, Jaish al-Adl.

Menteri dalam negeri Iran, Abdolreza Rahmani-Fazli, mengharapkan bahwa Pakistan menangani kasus ini dengan serius dan segera melakukan tindakan untuk membebaskan 10 orang tadi dan memberikan pengamanan setelahnya.

Kelompok itu telah merilis sebuah foto yang menggambarkan keadaan 10 tentara penjaga perbatasan tersebut, dalam keadaan diikat, di sebuah lokasi yang belum diketahui. Sebuah video yang disiarkan oleh Al-Arabiya TV pada Jum’at lalu memperlihatkan salah satu korban penangkapan tersebut, Sersan Jamshyd Danaifard, mengatakan bahwa mereka dalam keadaan aman saat ini. Dia mengatakan bahwa kelompok Jaish al-Adl menginginkan pemerintah Iran untuk menukarkan 10 tawanan tadi dengan 300 tahanan Sunni di Iran dan Suriah.

Sehari setelah peristiwa penangkapan tersebut, tanggal 8 Februari, Menteri Luar Negeri Iran melaporkan bahwa pihaknya telah meminta perwakilan Pakistan yang menangani urusan ini untuk meneruskan pesan ke Islamabad, meminta pemerintah Pakistan untuk menindak tegas anggota dan pimpinan kelompok teroris tersebut, yang berhasil melarikan diri ke wilayah Pakistan.

Menteri Rahmani-Fazli mengatakan pada media TV bahwa pemerintah Iran telah meminta pemerintah Pakistan untuk tegas menangani masalah ini. Dan bila idak, maka dengan terpaksa pemerintah Iran akan bertindak dengan mengirimkan pasukan militer ke wilayah mereka.

Adapun deputi kepala staff militer Iran telah mengatakan kepada media bahwa penanganan politis dan militer tengah dilakukan untuk membebaskan 10 orang tawanan tersebut.

Jaish al-Adl merupakan kelompok militan Sunni yang telah beberapa kali melakukan aksi kekerasan di sekitar wilayah tersebut. November lalu, mereka menembak mati seorang jaksa lokal beserta sopirnya, yang diikuti oleh peledakan bom yang membunuh tiga anggota Revolutionary Guards di bulan berikutnya. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)