Gelombang Air Laut Mengandung Radioaktif asal Fukushima Bergerak Menuju Amerika UtaraNova Scotia – Insiden meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima ternyata masih meninggalkan masalah. Seperti dilansir dari BBC (Selasa, 25/2/2014), baru-baru inienelitian dari Bedford Institute of Oceanography berhasil mengungkapkan bahwa gelombang air laut yang di dalamnya mengandung radioaktif imbas ledakan PLTN di Fukushima sedang bergerak menuju wilayah perairan Amerika Utara. Tentu dengan pergerakan ini, wilayah laut yang tercemar akan semakin meluas di perairan Samudera Pasifik.

Bedford Institute of Oceanography telah mengadakan penelitian tentang bagaimana keadaan air laut pasca kejadian Fukushima sejak 2011. Telah diambil sampel air laut di sekitar lokasi kejadian hingga mencapai 2000 km ke arah barat Vancouver, Kanada. Pada Juni tahun lalu, mereka telah mendeteksi sejumlah material radioaktif yang terkandung di dalam air laut tersebut, yaitu material caesium-137 dan 134.

Meski kandungan tadi masih sangat rendah, institut tersebut sudah mulai membuat sebuah model perkiraan perkembangan ke depannya dari pencemaran ini. Salah satu model tersebut mengantisipasi adanya konsentrasi maksimum pada pertengahan 2015. Salah satu pakar di Bedford Institute of Oceanograph, Dr. John Smith, mengatakan dari salah satu fasilitas penelitian di Honolulu, Hawaii, bahwa penelitian lebih jauh sedang dilakukan untuk menentukan model manakah yang paling akurat untuk digunakan.

Dr. Smith mengatakan bahwa sebenarnya level pencemaran ini masih berada jauh di bawah batas aman untuk air yang aman untuk dikonsumsi, sehingga tidak mengancam lingkungan maupun manusia. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)