Keaktifan Ibu Mempengaruhi AnakSouthampton – Sebuah riset yang dilakukan oleh University of Cambridge dan University of Southampton mengatakan bahwa semakin aktif ibu, maka semakin aktif pula anak. Seperti dilansir dari BBC (Senin, 24/3/2014), studi tersebut dilakukan kepada 500 ibu dengan anaknya yang berusia empat tahun.

Studi yang dipublikasikan di Pediatrics itu mengatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas anak-anak, terutama balita, maka peran ibu sangatlah penting. Kenyataan yang terjadi di wilayah Inggris Raya dan sekitarnya, dan mungkin juga berlaku di Indonesia, level aktivitas ibu berada jauh di bawah standar yang direkomendasikan. Adapun peneliti menggunakan alat untuk monitor detak jantung untuk mengukur bagaimana tingkat aktivitas ibu tadi dalam tujuh hari. Kesimpulan besarnya, anak-anak tidak selalu aktif secara alami. Peran orang tua secara umu, dan ibu secara khusus juga menentukan bagaimana perkembangan kegiatan dan kebiasaan sehat si anak.

Adapun sebagai bagian dari studi tersebut, 554 orang anak berumur empat tahun dan ibunya yang berasal dari Southampton ditugaskan untuk menggunakan sebuah alat ringan yang merupakan kombinasi antara monitor detak jantung dengan akselerometer di dada meraka selama tujuh hari. Peserta ini memakainya secara terus menerus termasuk saat tidur dan kegiatan yang menggunakan air, misalkan mandi dan berenang.

Salah seorang peneliti dari University College London, Kathryn Hesketh, yang juga terlibat dalam studi ini mengatakan bahwa data dari anak maupun ibu yang terkumpul dari alat tersebut menunjukkan secara langsung bagaimana hubungan antara aktivitas fisik anak dengan ibunya. Lebih banyaj sang ibu melakukan kegiatan fisik, mampu merangsang anak untuk ikut lebih aktif. Meski alat tersebut tidak bisa menunjukkan bahwa apakah sang ibu menjadi aktif karena harus mengikuti si anak kemana-mana untuk menjaganya, data-data tadi setidaknya mampu menunjukkan bahwa kegiatan di antara ibu maupun anak sangat berhubungan.

Studi ini muncul karena anggapan bahwa begitu seorang wanita memiliki anak, maka aktivitas fisiknya bakal menurun dan tidak bisa kembali normal lagi. Berkurangnya aktifitas ini tentu akan berdampak pada si anak, terutama bila anak tadi tidak memiliki “bakat” aktif. Kegiatan-kegiatan simpel seperti berjalan-jalan di sekitar lingkungan setiap hari, pergi bermain di taman, dan lain-lain sudah cukup untuk menunjukka peningkatan kondisi kesehatan ibu maupun anak. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)