AS Terus Berupaya Dilangsungkannya Gencatan Senjata Antara Israel-HamasWashington – Komitmen agar dilakukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas terus diupayakan oleh Amerika Serikat. Walaupun Hamas menolak adanya gencajatn senjata sehingga membuat Israel terus melancarkan serangannya ke Gaza.

Didalam proposal gencatan senjata yang diusulkan oleh pihak Mesir, terungkap bahwa nantinya Menteri Luar Negeri AS John Kerry kembali ke wilayah tersebut dengan tujuan untuk memberikan bantuan atas penerapan gencatan senjata diantara Israel dengan Hamas.

Masuk hari kesembilan, rencana tersebut masih gagal sehingga membuat Israel dan Hamas masih saling beradu perang. Namun pihak AS tidak pantang menyerah untuk terus membantu perundingan damai diantara keduanya.

Seperti yang dikutip dari AFP, Rabu (16/7/2014), dalam keterangan persnya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya akan terus mengupayakan gencatan senjata melalui Menlu (Kerry) dengan masih menjalin kontak kepada pihak-pihak yang terkait.

Psaki juga menegaskan bahwa saat ini posisi pemerintahan Presiden Barack Obama masih dalam keyakinan bahwa sebenarnya Israel masih mempunyai hak mempertahankan diri dari serangan roket yang dilakukan oleh pihak Hamas.

Dalam hal ini dari keterangan Psaki, terungkap bahwa tujuan AS tidak lain adalah untuk menghentikan konflik.

Terkait korban jiwa yang banyak berasal dari warga sipil, dikecam keras oleh Psaki. Hal inilah yang mendasari mengapa gencatan senjata diperlukan.

Sebagaimana yang diketahui bahwa pada Senin (14/7), pihak Mesir telah mengajukan proposal gencatan senjata untuk Israel dan Hamas. Terkait hal tersebut pihak Israel langsung menggelar rapat cabinet dan mau menerima proposal Mesir tersebut. Sayangnya pihak Hamas menolak proposal Mesir tersebut.

Sampai saat ini pihak Hamas masih terus meluncurkan roketnya ke wilayah Israel, sehingga memancing kemarahan Israel untuk melakukan serangan udara ke wilayah Gaza.Sampai saat ini korban jiwa sudah lebih dari 200 jiwa dengan sebagian besar berasal dari warga sipil Palestina. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)