Beijing – Pemilik warung mi di Wuhan, Ibu kota Provinsi Hubei, mengalami nasib yang tragis setelah seorang pria tidak terima ditagih harga mi 1 yuan atau setara dengan Rp 2.000 lebih mahal, setelah ia menghabiskan 3 mangkuk mi.

Gara-Gara Ditagih Harga Mi Rp 2.000 Lebih Mahal, Pemilik Warung Dipenggal Kepalanya

Tidak terima dengan tagihan yang diberikan, pria tersebut protes dan bersitegang dengan pemilik warung yang tetap kepada pendiriannya agar pria tersebut membayar penuh tiga mangkuk mi yang telah dimakannya.

Adu mulut ini kemudian berkembang menjadi perkelahian yang berujung pemilik warung mi dipenggal kepalanya dengan menggunakan pisau oleh pria bermarga Hu (22) ini, dan kepalanya dibuang di dekat tempat sampah.

Pelaku yang diketahui berasal dari Provinsi Sichuan ini kemudian diamankan oleh pihak kepolisian.

Menurut kabar, pria ini ternyata memiliki latar belakang penyakit mental dan kekerasan. Hu sering mengancam keluarganya dengan kekerasan, bahkan memukuli orangtuanya sendiri. Ia bahkan pernah dirawat di rumah sakit jiwa selama enam bulan pada 2016 lalu.

“Saya tidak mendidik anak saya dengan baik. Saya benar-benar minta maaf,” tutur ibu Hu kepada wartawan lokal.

Pemilik warung sendiri tinggal bersama putranya yang masih berusia 13 tahun dan telah bercerai dengan istrinya. Ia dikenal sebagai orang yang jujur sehingga warga di sekitar tidak mempercayai pemilk warung ini meminta harga yang lebih kepada pelanggannya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)