Harian IndoJakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengantongi nama tersangka baru dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan alat satelit monitoring pada lingkungan Badan Keamanan Laut (Bakamla) tahun anggaran 2016.
Ketua KPK, Agus Rahardjo tidak menampik bahwa tersangka baru dalam kasus dugaan suap di lingkungan Bakamla ini mulai menyasar ke anggota DPR yang diduga menerima uang panas untuk memuluskan anggaran proyek ini di parlemen.
“Rasanya ada (tersangka baru dari anggota DPR). Nanti lebih lanjut tanyakan ke Pak Febri (Juru Bicara KPK). Yang pasti gelar (perkara) sudah dilakukan,” kata Agus di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2017).
Selain itu, Agus menjelaskan, tim penyidik juga tengah mendalami dana panas korupsi proyek satelit monitoring Bakamla yang mengalir ke para anggota DPR. “Ya kami juga mendalami alira duit buat angota DPR,” pungkasnya.
Sebelumnya, KPK sudah menetapkan lima orang tersangka terkait kasus suap di Bakamla. Kelima tersangka tersebut yakni, Deputi Informasi, Hukum, dan Kerjasama Bakamla, Eko Susilo Hadi, dan Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Bakamla, Nofel Hasan.
Baca juga: Ketum PBNU Prihatin dengan Kondisi KPK, Kenapa ?
Kemudian tersangka lainnya yakni tiga petinggi PT Merial Esa yakni, Fahmi Dharmawansyah, Hardi Stefanus, dan Muhammad Adami Okta. Ketiga petinggi PT Merial Esa tersebut diduga sebagai pihak pemberi suap.
Sementara itu, pihak POM TNI juga telah menetapkan tersangka dari kalangan militer yang diduga turut terlibat dan menerima uang panas proyek ini. Satu tersangka militer tersebut yakni, Direktur Data dan Informasi Bakamla, Laksma Bambang Udoyo. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
